PURWOREJO – Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau eselon II di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo yang mengalami kekosongan bertambah panjang. Itu menyusul pelantikan tiga pelaksana tugas (plt) di tiga organisasi perangkat daerah (OPD) yang dilakukan Bupati Purworejo Agus Bastian di Ruang Arahiwang, Jumat (5/7).
Awal Agustus nanti juga ada pejabat yang memasuki masa purna tugas. Yakni Agus Budi Supriyanto yang menjabat sebagai kepala Dinas Perhubungan. Jadi, praktis akan ada empat jabatan di OPD yang kosong.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purworejo Said Romadhon memastikan kekosongan itu tidak akan berjalan lama. Setidaknya November nanti sudah ada pengisian pejabat definitif. Pemkab akan mengisinya dengan seleksi melalui panitia seleksi yang segera dibentuk. “Tapi yang pertama adalah pansel untuk pengisian camat dan lurah. Waktunya minggu depan,” kata Said.
Menurutnya pengisian JPT Pratama memang tidak mudah. Karena pejabat yang akan menduduki jabatan harus diketahui Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Dari pemkab hanya bisa mengajukan nama-nama yang lolos dan selanjutnya dibawa ke Universitas Gadjah Mada untuk dilakukan asesmen untuk diteruskan ke KASN. “Jadi butuh waktu sekitar empat bulan untuk bisa mendapatkan nama itu,” tambahnya.
Adapun tiga kursi yang saat ini kosong adalah Dinas Perdagangan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi yang sebelumnya dijabat Gandi Budi Supriyanto, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta Dinas Komunikasi dan Informasi Dinkominfo.
Gandi memasuki purna tugas. Sedangkan Kepala Bappeda Pram Prasetya Ahmad digeser menjadi Asisten Administrasi. Sementara Kepala Dinkominfo Sigit Budimulyanto menjabat sebagai Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. Bersamaan dengan itu juga dilakukan pelantikan terhadap Bambang Gatot Seno Aji, Kabag Humas dan Protokol Setda yang dipercaya menggemban jabatan Sekretaris Dinas Perhubungan.
Bupati mengakui banyak pertimbangan untuk bisa mendapatkan pejabat yang tepat untuk menduduki sebuah jabatan struktural. Hal ini penting dilakukan karena menyangkut proses pengambilan keputusan yang tepat dapat meningkatkan motivasi dan kinerja aparatur ASN. “Yang kami laksanakan hari ini untuk menyempurnakan semua program-program yang telah kita laksanakan agar dapat berjalan dengan baik,” kata bupati.
Menurutnya, ada hubungan yang cukup signifikan antara motivasi kerja dan kinerja seseorang. Seseorang akan meningkat kinerjanya apabila dalam bekerja dia memiliki motivasi yang tinggi. Sedangkan orang yang memiliki motivasi yang rendah akan cenderung bekerja asal-asalan dan memiliki kinerja yang tidak memuaskan.
Untuk itu, proses pengambilan keputusan khususnya dalam hal memilih dan menempatkan ASN dalam sebuah jabatan struktural memerlukan ketelitian, kecermatan, dan pertimbangan yang matang.(udi/din/fj)