PURWOREJO – Pengalaman menjadi bagian dari keluarga Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Pusat menjadi pengalaman tersendiri bagi Bupati Purworejo Agus Bastian. Dirinya mengaku jabatan ketua Hipmi memiliki gengi tersendiri dan punya nilai tawar tinggi.

“Untuk duduk sebagai ketua Hipmi di pusat itu butuh anggaran yang tidak sedikit, karena ternyata banyak yang mengincar,” kata Bupati Agus Bastian saat pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) 2 Hipmi Purworejo di Hotel Plaza, Sabtu (6/7).

Bastian mengungkapkan, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi pengusaha muda untuk berkiprah. Ketatnya persaingan dalam berusaha menjadi sebuah bentuk tantangan bagi anak-anak milenial.

“Saya yakin anak-anak muda lebih memiliki kemampuan untuk bisa bersaing di era global ini. Belajar dari pengalaman yang ada, jika masih ada kekurangan harus segera dilakukan peningkatan,” pesannya.

Berusaha sendiri adalah sebuah tantangan besar, di mana akan mampu mengubah cara orang hidup, pola pikir, dan perilaku masyarakat. Kewirausahaan yang belakangan marak harus cepat ditangkap, sehingga saat semua sudah berjalan anak muda tidak hanya menjadi penonton saja.

“Ada salah satu pendapat yang menyatakan bila kemakmuran suatu negara salah satunya ditentukan oleh jumlah wirausaha pada negara itu. Semakin banyak jumlah wirausaha yang ada, semakin makmur negara tersebut. Indonesia sendiri saat ini jumlah entrepreneur-nya dinilai masih jauh dari jumlah yang ideal,”  tandas bupati.

Melihat posisi Purworejo sendiri, Bastian melihat hal ini harus bisa ditangkap oleh para anggota Hipmi. Ada banyak peluang yang bisa dikerjakan. Apalagi beberapa proyek nasional saat ini ada di dekat dan bahkan berada di Purworejo.  “Sudah saatnya berbenah dan menangkap peluang yang ada. Saya yakin di Hipmi semua sudah mendapatkan banyak bekal untuk berusaha,” tambahnya.

Ketua Hipmi Purworejo 2017-2019 Gojali Muchtar mengungkapkan, sudah banyak anak muda Purworejo yang bergabung dengan Hipmi. Ada banyak sektor bisnis yang dikerjakan mulai dari yang kelas kecil hingga besar. “Yang sudah menjadi anggota dan memiliki kartu anggota mencapai 125 orang,” katanya.

Diungkapkan, Hipmi selama ini terus bergerak untuk menjalankan program kaderisasi. Setidaknya sudah ada Hipmi Perguruan Tinggi untuk merangsang anak-anak kampus memulai usaha. “Kami banyak menggelar seminar-seminar kewirausahaan dan berbagai kegiatan sosial melalui Hipmi Peduli,” kata Gojali.

Sependapat dengan bupati, Gojali menyebut Puworejo memang masih amat seksi untuk berusaha. Peluang itu selalu ditawarkan bagi anggota untuk mereka menggerakkan usahanya.

Hingga akhir kegiatan, terpilih sebagai ketua untuk menggantikan Gojali Muchtar adalah Ardani Yusuf. Ada tiga misi pokok yang dijalankan yakni mewujudkan peran serta Hipmi Kabupaten Purworejo di semua lapisan masyarakat, khususnya para pengusaha dalam menjalankan usahanya menjadi pengusaha yang matang dan tangguh dan berwawasan kebangsaan.

Kedua, membantu para pengusaha kecil menjadi menengah dan pengusaha lokal menjadi interlokal. Berikutnya menumbuhkan dan meningkatkan peran serta pemuda menjadi pengusaha berkemampuan value, kreatif, dan inovatif. (udi/laz/zl)