SLEMAN – Kebijakan tambahan kuota siswa pada Penenerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP tahun ajaran 2019/2020 di Sleman memiliki efek domino. Di antaranya terkait jumlah mebel di kelas dan daya tampung ruangan.

Terutama setelah adanya kebijakan baru dari kepala dinas untuk menambah kuota siswa. “Memang ada tambahan siswa tapi jumlahnya masih bisa ditampung oleh sekolah,” kata Kabid Pengelolaan Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman Sri Adi Marsanto saat dihubungi Selasa (9/7).

Marsanto menambahkan ada dua hal yang menjadi perhatian. Yaitu daya tampung dan jumlah mebel. “Saya pastikan pada 15 Juli 2019 atau hari pertama masuk sekolah tidak ada siswa yang lesehan,” tegas Marsanto.

Dia mengakui, sebelumnya sempat ada kekurangan. Sehingga pihak sekolah mencari inventaris mebel bekas yang masih layak pakai. Termasuk kembali menggunakan meja dan kursi bekas dari sekolah dasar.

“Kalau sekolah dasar memang bangkunya agak berbeda, itu kami cari yang masih layak,” tuturnya.

Adanya tambahan siswa, lanjut dia, yang paling krusial yaitu untuk ketersediaan kursi dan bangku kelas. Setelah melakukan pendataan di 54 sekolah negeri yang ada di Sleman pihaknya memastikan ketersediaan bangku untuk siswa cukup.

Selain itu, pihaknya juga telah memastikan ruang kelas cukup untuk menampung semua siswa. Dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) satu ruang kelas minimal menampung 32 siswa dan maksimal 36 siswa.

Dalam kebijakan baru, sekolah tidak boleh menambah rombongan belajar (rombel). Karena itu, dia meminta agar sekolah bisa memanfaatkan ruangan yang ada. Itu untuk sementara waktu. “Jadi memanfaatkaan gedung yang ada dulu,” jelasnya.

Sejauh ini, dia melihat tidak ada penumpukan siswa di satu sekolah. Walaupun memang ada sekolah yang mendapatkan tambahan kuota siswa hingga puluhan. “Namun itu hanya di beberapa sekolah saja, dan ruangannya juga cukup. Masih sesuai SPM,” katanya.

Salah satu sekolah yang mendapatkan tambahan siswa yang cukup banyak ada di SMPN 3 Sleman. Yaitu sebanyak 20 an siswa. Daya tampung awal dari enam rombel sebanyak 192 siswa. Atau masing-masing rombel sebanyak 32 siswa.

Menurut dia, jika mengacu SPM, SMPN 3 Sleman masih bisa mendapatkan tambahan siswa. Maksimal 24 siswa. “Sejauh ini untuk fasilitas baik ruang dan kursi semua mencukupi. Tidak ada masalah,” kata Kepala SMPN 3 Sleman Murdiwiyono. (har/pra/by)