JOGJA – Meski telah mengundurkan diri dari kursi kepelatihan PSIM Jogja, Vladimir Vujovic menganggap laga PSIM Jogja melawan PSBS Biak, Minggu (14/7) mendatang tetaplah penting. Untuk itu, dia pun akan memberikan hasil maksimal di depan pendukung Laskar Mataram- julukan PSIM Jogja.

Ya, lawan PSBS Biak merupakan pekerjaan terakhir bagi pelatih berdarah Montenegro tersebut di PSIM Jogja. Secara resmi, dia menyatakan mundur dari kursi kepelatihan Selasa (6/7). Apapun hasil yang dihadapi,  Vlado tidak akan mengubah keputusan untuk tetap melepas jabatan sebagi pelatih.

Vlado mengatakan telah mempersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin. Dia berharap, saat melawan PSBS Biak para pemain memiliki fighting spirit untuk bisa meraih hasil maksimal. ”Saya mau mereka bekerja keras. Bermain sesaui dengan cara kami. Tidak seperti pertandingan sebelumnya,” kata Vlado kepada Radar Jogja Rabu (10/7).

Tentang komposisi yang akan diturunkan, pelatih berlisensi UEFA ini mengaku masih akan mencari yang pas. Hanya, dipastikan skuadnya kehilangan Hendika Arga yang masih cedera dan juga Edo Pratama serta Vivi Afrizal yang masih dalam tahap pemulihan.

Saat disinggung memainkan talenta muda asal Jogja Yoga Pratama, Vlado melihat peluang tersebut sangat kecil. Sebab, pemain yang sempat dipanggil Indra Sjafri untuk mengikuti seleksi Tim Nasional U-23 tersebut belum benar-benar fit dan belum beradaptasi dengan tim. ”Yoga baru bergabung di pertandingan terakhir. Saat ke Kalimantan saya tidak masukkan dia karena kondisinya memang tidak baik,” jelasnya.

Ketua panitia pelaksana (panpel) pertandingan PSIM Jogja Wendy Umar Senoaji memastikan laga PSIM Jogja kontra PSBS akan digelar di Stadion Sultan Agung. Belum lengkapnya fasilitas pendukung Stadion Mandala Krida, menjadi alasan utama Laskar Mataram belum dapat kembali berhomebase di kandangnya sendiri.

Awalnya, laga kedua tim akan di gelar pada malam hari. Namun, berdasarkan pertimbangan sekaligus rekomendasi dari pihak kepolisian, pertandingan digelar sore pukul 15.30. ”Kami juga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Makanya kami ikuti arahan dari kepolisian,” jelas Wedny. (bhn/din/by)