JOGJA – Pemain PSIM Jogja mengawali latihan di bawah asuhan pelatih baru Aji Santoso, Selasa (16/7) sore. Meskipun perdana bagi Aji, namun eks pelatih Persela Lamongan itu langsung memberikan porsi latihan berat. Namun, Cristian Gonzales dkk terlihat enjoy dan tetap melahap sesi latihan di Lapangan Tamanan tersebut.

“Latihan bagus, intensitas tinggi. Kami terapkan dalam latihan tetap serius, agresif tapi terkontrol,” ungkapnya kepada wartawan setelah latihan.

Disinggung mengenai posisi pemain dalam permainan, Aji mengaku telah berdiskusi dengan beberapa pemain. Menurutnya, dia akan mengembalikan pemain ke posisinya semula. Berbeda saat tim masih di latih Vladimir Vujovic, beberapa pemain sempat dijajal di beberapa posisi berbeda.

“Beberapa pemain sudah saya ajak diskusi, kira-kita nyaman main dimana. Karena yang tahu kan pemain dengan pengamatan pelatih. Jangan sampai bermain tidak di posisinya. Seperti misalnya, Maitimo dimainkan di striker atau sayap, itu kan bukan posisinya,” imbuhnya.

Adapun mengenai skema dan sistem bermain, pelatih kelahiran malang 49 tahun lalu itu tidak akan terpaku pada satu formasi. Namun menurutnya bisa fleksibel tergantung banyak hal. Seperti taktikal, kondisi pemain dan lawan yang dihadapi.

“Bisa 4-3-2-1; 4-4-3; 4-2-3-1; 4-4-2; atau 4-5-1. Karena ini masih fase latihan pengenalan, besok mungkin baru kami latihan taktikal buat pertandingan ke Tuban,” jelasnya.

Menurut pelatih yang pernah menukangi Persebaya, Arema dan Persik Kediri itu, dia menekankan pentingnya sirkulasi bola dan aliran bola terutama mengarah ke depan. Terutama permainan bola-bola bawah. Meskipun juga suatu waktu bisa dimainkan bola-bola atas ketika situasinya memang memerlukan. “Normal saja, tapi memang baiknya dominan bola bawah,” beber Aji.

Sambil beradaptasi, dia masih akan terus memantau potensi tiap-tiap pemain. Termasuk memanfaatkan skuad yang ada setidaknya hingga putaran pertama berakhir. Sehingga, dia mengaku saat ini belum memikirkan adanya penambahan atau pengurangan pemain. Termasuk kemungkinan lini depan yang menjadi pos sentral.

Hal itu juga menjawab mengenai belum tajamnya striker legendaris Cristian Gonzales bersama PSIM. “Sepakbola itu tidak bisa bergantung satu dua pemain. Kalau tidak dapat bola bagaimana bisa cetak gol. Sepakbola itu komplek siapa tahu dia belum cetak gol karena kurangnya umpan,” ujarnya.

Kapten tim Cristian Gonzales menyambut baik datangnya pelatih baru. Meskipun baru, namun bagi El Loco, sosok Aji bukanlah pelatih yang asing. Dia mengaku sudah pernah bermain di bawah asuhannya, seperti saat di Arema.

“Pelatih memang baru tapi saya sudah kenal. Kalian lihat suasana latihan enak. Dia tadi sudah kasih tahu apa yang dia mau. Dia disiplin, kami jadi semangat. Suasana latihan juga dulu sudah bagus, mungkin kalau dulu 60 persen. Sekarang 100 persen,” ujarnya kepada wartawan.

Disinggung mengenai produktifitasnya dalam mencetak gol, pemain timnas yang bersinar di Piala AFF 2010 itu mengingatkan kembali pentingnya kerjasama tim. “Walaupun saya Gonzales, tapi tidak bisa kerja sendiri. Yang terpenting kerjasama dengan kawan-kawan yang lain. Kalau bisa cetak gol, Alhamdulillah, itu tidak hanya karena Gonzales, tapi juga kerja yang lain juga,” ungkapnya. (riz)