BANTUL – Tingginya harga cabai selama sepekan terakhir cukup berpengaruh terhadap penghasilan petani cabai di Kabupaten Bantul. Mengingat harga jual di pasaran yang tinggi juga berdampak pada meningkatnya harga beli di kalangan petani.

Salah seorang petani cabai Desa Parangtritis Parti, 45, mengungkapkan, naiknya harga jual cabai dikarenakan jumlah petani yang sedikit memanen cabai pada musim kemarau. Berbeda jika dibandingkan dengan musim tanam, di mana pada saat itu petani serempak memanen komoditas penyedap masakan itu.

Namun hal itu diprediksi tidak akan berlangsung lama, karena bulan depan sudah mulai memasuki masa tanam bawang merah. Satu kilogram cabai hijau yang dia jual ke pengepul saat ini dihargai Rp 18.000/kilogram. Ini meningkat tajam dibanding saat cabai melimpah yang dihargai Rp 2.000 per kg.

Parti mengatakan, selama sepekan ini harga beli dari pengepul terkadang cenderung tinggi. Sebut saja pada dua hari kemarin, satu kilogram cabai hijau miliknya sempat dihargai Rp 23.000/kg.

Dengan luas lahan 400 meter persegi miliknya, Parti mengaku bisa menuai panen sebanyak 170 kilogram cabai. Dengan total keuntungan bersih yang berhasil didapat  sekitar Rp 3 juta. “Harganya sekarang lagi bagus-bagusnya,” ujarnya saat ditemui kemarin (16/7).

Kendati kondisi ini berpihak baik bagi petani, nyatanya harga cabai yang tinggi justru menjadi momok menakutkan bagi para pedagang. Ini karena para pedagang harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan komoditas itu.

Hal itu yang kini dialmi salah seorang pedagang di Pasar Bantul bernama Wiyoso, 57. Pria yang menjual berbagai bumbu masakan ini mengeluhkan tingginya harga cabai saat ini.

Pasalnya dia harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli dari pengepul untuk kemudian dijual kembali. Harga yang harus dia bayar Rp 58.000 untuk satu kilogram cabai rawit merah, dan Rp 52.000 untuk cabai hijau.

Pantauan Radar Jogja, di Pasar Bantul satu kilogram cabai dijual dengan harga rata-rata Rp 60.000 per kg. Harga yang tinggi tersebut sudah bertahan hampir dua pekan. “Ya kalau kami ambilnya mahal, kami jualnya mahal juga,” ungkapnya.

Wiyoso berharap harga cabai dapat kembali normal. Mengingat hal itu cukup berpengaruh dengan berkurangnya jumlah permintaan sayuran pedas itu. (cr5/laz/er)