Status Satuan Paud Sejenis (SPS) An Nurumi Candisari, Bendan, Tirtomartani tidak memungut biaya pendidikan dan pengelolaannya masih dilakukan oleh takmir masjid. Tapi mereka diganjar dua penghargaan sekaligus dalam Gelar Kreativitas Anak Usia Dini tahun 2019.

SEVTIA EKA NOVARITA, Sleman

Dua penghargaan yang diraih SPS An Nurumi Candisari adalah juara 2 Pendidik Lembaga Paud Inovatif dan juara 2 Lembaga Paud Inovatif. Salah satu pendidiknya, Fefin Dwi Setyawati melakukan inovasi melalui engklek, yang terbuat dari bahan kardus dan sampah daur ulang, Fefin mengajak anak didiknya mengenal permainan tradisional tersebut.

Sebelum bermain anak-anak disajikan dongeng dengan wayang-wayangan yang satu paket dengan engklek kardus. Ternyata cukup efektif. “Dengan permainan ini anak-anak sudah mulai menunjukkan peduli lingkungan, minimal tidak membuang sampah sembarangan dan bisa memilah jenis sampah organic dan non organik,” jelasnya usai Gelar Kreativitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan, di GOR Pangukan Sleman Kamis (25/7).

Sedangkan untuk lembaga inovatifnya, Fefin mengusung inovasi dengan memberdayakan potensi lokal di sekitar sekolah. Seperti Candi Candisari untuk mengenalkan budaya dan Masjid An Nurumi yang menjadi salah satu icon masjid di Kalasan untuk mengenalkan agama. Dari dua icon tersebut, Fevin menanamkan rasa bangga terhadap budaya bangsa dengan besar dan hebatnya bangunan mirip Kremlin di Rusia. “Karena belum tentu arsitek Rusia bisa membangun Candi Candisari,” tutur Fevin.

Selain itu, peserta didik juga diajak ekplorasi  tentang produsen makanan khas Ayam Goreng Kalasan untuk mengenalkan kuliner tradisional, Kantor Pos dan Kantor Telkom untuk mengenalkan teknologi komunikasi. “Meski penyelenggaranya masyarakat dan tidak menarik SPP, kami berkomitmen untukmemberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak usia dini,” tuturnya.

Prestasi yang saat ini diraih oleh Fefin, bukanlah hanya mencari keuntungan materi. Dia hanya mendedikasikan ilmu yang didapatkan sebagai ibadah. Hitung-hitung tiket untuk masuk surga. Fefin berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak usia dini. Mulai dari agama, kebudayaan, kebangsaan dan teknologi. Penggalian potensi sumber daya manusia telah dilakukan oleh Fevin saat anak menginjak usia keemasan. “Saat usia nol sampai enam tahun,” jelas Fefin.

Secara khusus, Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Sri Wantini mengapresiasi prestasi yang diperoleh SPS An Nurumi. Menurutnya, meski juara dua, namun SPS An Nurumi adalah lembaga yang meraih dua penghargaan sekaligus. “SPS An Nurumi ini luar biasa, perjuangannya untuk menjadikan generasi emas kita yang benar-benar handal, kami sangat terimakasih untuk itu,” ungkapnya.

Sri Wartini menambahkan, gelar kreatifitas pendidik paud yang baru pertama kalinya digelar bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para pendidik PAUD dan Dikmas. “Dengan harapan agar pendidik PAUD dan DIKMAS itu memiliki kreativitas yang tinggi  untuk menjadikan peserta didiknya kelak menjadi anak-anak yang berkarakter, literat dan memiliki kompetensi,” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Pembinaan Paud Dikmas, Dra. Sri Sumiyatun. Menurutnya prestasi yang diperoleh SPS An Nurumi membuktikan bahwa program-program Paup Dikmas menunjukkan hasil sesuai yang diharapkan. Menurutnya, SPS An Nurumi bisa menjadi role model Paud non formal yang dikelola masyarakat melalui takmir masjid yang benar-benar serius dalam melakukan inovasi-inovasi untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, meski tidak memungut biaya untuk warga didiknya.

“Dengan kegiatan ini kami juga ingin mensosialisasikan program paud dikmas yang ada di Kabupaten Sleman dan menunjang program-program yang ada di pemerintah,” imbuhnya. (pra/zl)