BANTUL – Ada yang mendapatkan terong. Sebagian lagi hanya mendapatkan beberapa biji cabai. Itulah kemeriahan kirab budaya merti dusun di Pedukuhan Sompok, Sriharjo, Imogiri, Minggu (4/8).
Ada beberapa gunungan berisi berbagai hasil bumi yang diperebutkan. Sebelumnya gunungan yang menjadi bentuk sedekah ini diarak mengelilingi kampung.
”Merti dusun sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,” jelas Ketua Panitia Merti Dusun Defik Ardiyanto di sela kirab budaya.
Merti dusun di Pedukuhan Sompok berbeda. Warga hanya menggelar sepuluh tahun sekali. Persisnya di tahun kelipatan sembilan.
Tak pelak, ratusan warga tumplek-blek memeriahkannya. Menurut Defik, ada 400 warga yang berpartisipasi. Mereka dari tujuh RT di Pedukuhan Sompok. Bahkan, 20 mesin giling padi keliling ikut berkeliling kampung. Dengan menjadi peserta kirab budaya.
”Ada juga pertunjukkan kesenian tradisional. Seperti tari edan-edanan, gejok lesung, dan jathilan,” ucap Defik menyebut puncak merti dusun digelar Selasa (6/8).
Ketua Persatuan Penggiling Padi Edy Nirwanto mengaku baru kali pertama terlibat dalam kirab budaya.
”Kesannya jadi lebih guyub dan rukun,” katanya.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengajak seluruh lapisan masyarakat menjaga dan mengembangkan seluruh potensi budaya. Termasuk di antaranya merti dusun.
”Di dalamnya ada unsur gotong royong dan membangun,” tambahnya. (cr6/zam/zl)