BANTUL – Angka kasus kebakaran di Gunungkidul masih mengkhawatirkan. Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, hingga awal Agustus ada 82 kasus kebakaran. Sebagian di antaranya akibat hubungan arus pendek.
”Kebakaran lahan juga cukup banyak,” jelas Manajer Pusdalops BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah di kantornya Minggu (4/8).
Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto menambahkan, kasus kebakaran lahan selama musim kemarau memang cukup tinggi. Penyebabnya adalah kelalaian. Tidak sedikit warga yang masih sembarangan membakar sampah. Tanpa memperhatikan banyaknya dedaunan kering di sekitarnya.
”Api membesar kemudian merembet ke lahan,” ujarnya.
Karena itu, Dwi mengimbau masyarakat lebih berhati-hati saat membakar sampah. Masyarakat harus menunggu hingga api benar-benar padam.
Terkait hubungan arus pendek, pejabat yang tinggal di Bangunjiwo, Kasihan, ini melihat, akibat penggunaan komponen listrik.
”Satu colokan digunakan untuk banyak perangkat elektronik,” kata Dwi mencontohkan.
Beban daya yang terlalu barat, lanjut Dwi, bisa mengakibatkan percikan api. Kemudian, menjalar dan membakar rumah.
”Kebakaran rumah rata-rata karena human error,” tambahnya. (cr5/zam/zl)