SLEMAN – Kontingen Woodball Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) tak memiliki beban saat mereka tampil di PON Papua tahun depan. Untuk ajang di Papua itu DIJ hanya akan mengirimkan satu atlet saja.

Satu-satunya atlet woodball DIJ yang dipastikan akan berangkat adalah Hasna Dzakiyah Fauziyanti. Remaja yang baru duduk di kelas 1 SMA ini biasa turun di nomor single stroke.

Kendati tergolong masih belia, prestasi Hasna terbilang cukup bagus. Beberapa kali ia sempat mengikuti ajang baik di level nasional maupun internasional. “Saat ini saya punya motivasi bagus setelah bisa lolos ke PON Papua,” ujarnya di sela latihan rutin di Lapangan Monumen Pancasila Kentungan (2/8).

Untuk bisa tampil prima di PON Papua nanti, Hasna terus melakukan latihan secara rutin. Ia di dampingi kedua orang tuanya yang sekaligus menjadi pelatih bagi dirinya. Tak hanya itu, saudara-saudara Hasna juga ikut serta menemaninya untuk berlatih hampir setiap hari.

Mengenai peluang putri sekaligus atlet asuhannya di PON Papua 2020, Suwaebah cukup memiliki keyakinan yang tinggi. “Paling berat mungkin Jawa Tengah dan Bali,”  katanya.

Ia mengungkapkan saat ini perkembangan woodball di DIJ sudah semakin baik. Padahal olahraga asal Taiwan ini belum lama dikenal di daerah ini.

Di level nasional, woodball juga belum terlalu populer. Olahraga yang sekilas mirip dengan golf ini hanya menjadi cabang olahraga uji coba saja di ajang PON 2016 lalu. (cr12/laz/by)