GUNUNGKIDUL – Tak semua masyarakat Gunungkidul dapat mengakses air bersih setiap saat. Ketika musim kemarau, banyak masyarakat kesulitan memperoleh air bersih. Akses pelayanan air minum terus diusahakan diperluas.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 mengamanatkan target seratus persen akses pelayanan air minum atau universal access tercapai akhir tahun ini. Untuk kepentingan itu, Pemkab Gunungkidul melakukan sejumlah terobosan. Salah satunya pemanfaatan air permukaan.

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Agus Subaryanta mengatakan, ada sejumlah program yang dilaksanakan. Selain pemanfaatan air permukaan, juga mengoptimalkan air tanah dangkal maupun air tanah dalam.

”Tentu kami juga berkomunikasi dengan Pemerintah DIJ dan Pemerintah Pusat mengenai hal itu,” kata Agus Subaryanto saat dihubungi Kamis (8/8).

Memasuki triwulan ketiga 2019, Pemprov DIJ melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Sumberdaya Ebergi Mineral (DPUPESDM) DIJ tahun ini melakukan pengeboran di lima lokasi. Adapun lokasi itu yakni Padukuhan Munggur, Desa Watusigar, Kecamatan  Ngawen; Padukuhan Munggur, Desa Semin, Kecamatan Semin; Padukuhan Banjardowo, Desa Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo; Padukuhan  Karanggumuk, Desa Kemejing, Kecamatan Semin; dan Padukuhan Kwarasan Tengah, Desa Kedungkeris, Kecamatan Nglipar.

Tidak hanya itu. Badan Geologi Kementerian ESDM pun bergerak. Mereka melakukan kegiatan pengeboran dengan sumber pendanaan dari APBN. Alokasi seluruh DIJ sebanyak 21 lokasi pengeboran. Kabupaten Gunungkidul mendapat alokasi 15 paket pengeboran.

”Perlu kami sampaikan, target penyediaan air bersih seratus itu maksudnya akses. Intinya adalah akses. Akses air minum sampai ke masyarakat. Jadi, bukan bebas krisis air bersih atau bebas kekeringan,” ujarnya,

Target seratus persen akses pelayanan air minum di Bumi Handayani diyakini tercapai. Terlebih, saat ini target di Gunungkidul sudah mencapai 84,77 persen.

Rinciannya, PDAM memenuhi sebanyak 397.162 jiwa. Sistem Penyediaan Air Minum Desa (Spamdes) melayani 64.912 jiwa. Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) menjangkau 17.728 jiwa. Sumber air lainnya memenuhi kebutuhan 167.683 jiwa.

Jika dipersentase, PDAM memenuhi 52 persen, Spamdes 8,5 persen, Pansimas 2,32 persen, dan sumber lainnya sebanyak 21,95 persen. Sumber air lainnya tersebut seperti sumur dan mata air.

”Jumlah penduduk 763.814 jiwa, cakupan universal access 84,77 persen,” ungkapnya.

Hanya saja, ketika ditanya lebih rinci mengenai data capaian target tiap kecamatan, Agus menjawab dengan diplomatis. Menurutnya, data yang mencakup kumulatif berada tingkat kabupaten.

”Tidak ada data (target) per kecamatan,” ucapnya. (gun/amd/zl)