RADAR JOGJA – Hujan dengan intensitas sedang yang membasahi wilayah Purworejo pada Senin pagi (26/8) membuat petani tembakau khawatir. Sebab, jika hujan terus turun ditakutkan akan merusak tanaman mereka yang sebentar lagi panen.
Petani tembakau Musasongko, 43, warga Kelurahan Cangkrep Kidul, Kecamatan Purworejo mengaku ketar-ketir dengan hujan tersebut. Tanaman tembakaunya dalam tempo satu minggu ke depan akan segera dipetik.
”Semoga hujan tidak terus turun,” kata Musasongko saat berada di lahan yang berada di pinggiran jalan utama Purworejo-Kaligesing, Selasa (27/8).
Kekhawatiran Musasongko amat beralasan, karena ada beberapa petak lahan yang menjadi garapannya. Hujan bisa dengan mudah meremukkan harapannya untuk bisa mendapatkan panenan yang baik. ”Sebelum ada hujan memang amat senang, karena cuacanya amat mendukung,” tambahnya.
Keoptimisannya ini langsung berubah pesimis karena lahan yang ada tidak dibuatkan saluran pembuangan khusus. Ini dikarenakan dirinya yakin kalau kemarau akan relatif panjang. ”Pas kemarin jelang subuh hujan turun itu, saya putuskan untuk ke sawah untuk keadaan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Perkebunan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Purworejo Arie Sulistyani mengatakan, tanaman tembakau yang terpapar air hujan akan menurunkan kualitasnya. Dia menyebut jika tembakau yang biasanya berasa enak menjadi apek pesing. ”Kadar gula yang terkandung dalam tembakau menurun,” kata Ari didampingi seorang stafnya Eli Wahyudi. (udi/ila)