RADAR JOGJA – Beberapa produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Bantul bakal mengisi salah satu gerai di Yogyakarta International Airport (YIA). Itu setelah Bupati Bantul Suharsono meneken MoU dengan PT Angkasa Pura (AP) I di Hotel Ros In Senin (2/9).
Suharsono merespons positif penekenan kerja sama itu. Sebab, hal itu bisa memperluas pemasaran produk UMKM dari Bumi Projotamansari. Juga, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
”Ada sekitar 40 ribu pelaku UMKM di Bantul,” jelas Suharsono usai penandatanganan MoU.
Selain display UMKM, pemkab juga menjalin kerja sama dengan PT AP I dalam bidang kepariwisataan dan ketenagakerjaan. Pensiunan perwira menengah Polri ini meyakini, keberadaan YIA dapat memberikan dampak signifikan bagi Kabupaten Bantul. Terutama dalam mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, Suharsono meminta seluruh organisasi perangkat daerah serius melakukan berbagai persiapan. Agar Kabupaten Bantul tidak hanya menjadi penonton. Lebih dari itu, juga aktif menyambut beroperasinya bandara yang terletak di Temon, Kulonprogo, tersebut.
”Karena Bantul wilayah terdekat dengan YIA,” ucapnya.
General Manager (GM) PT AP I Agus Pandu Purnama menyebut, ada sekitar 12 produk UMKM dari Kabupaten Bantul yang mengisi gerai di YIA. Di antaranya, produk fesyen, kerajinan tangan, dan kuliner. Seluruhnya telah memenuhi standar atau seleksi Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIJ.
”Kita harus siap menyambut YIA. Yang kita hadapi bukan lagi pengunjung lokal, tapi dari penjuru dunia,” ungkap Agus Pandu Purnama usai penandatanganan MoU.
Dengan penekenan kerja sama, Agus Pandu meyakini, menguntungkan kedua belah pihak. Dalam bidang UMKM, contohnya. YIA dilengkapi dengan gerai UMKM. Luasnya 1.960 meter persegi.
Dalam bidang kepariwisataan, YIA ditargetkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dua juta orang per tahun. Sebelumnya 300 ribu wisman.
”YIA juga membutuhkan tenaga kerja. 70 persen dari warga terdampak. 30 persen sisanya peluang bagi warga sekitar,” sebutnya.
Karena itu, Agus Pandu meminta pemkab/pemkot se-DIJ benar-benar memanfaatkan peluang ini. Baik dari sektor UMKM, kepariwisataan, hingga ketenagakerjaan. Salah satu caranya dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
”Semoga kerja sama ini dapat meningkatkan perekonomian bagi kabupaten/kota di DIJ,” harapnya. (mel/zam)