RADAR JOGJA – Pekerjaan utama Polisi Wanita (Polwan) tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan pekerjaan Polisi Laki-laki (Polki). Dengan Polwan adalah salah satu institusi dari Polri yang mana harus ikut mendukung program Kapolri berupa Profesioanal, Modern dan Terpercaya (Promoter).

Kabag Strajemen Rorena Polda DIY AKBP Cahyani menjelaskan bahwa Polwan juga dituntut untuk melakukan program-program yang telah dicanangkan, sama halnya yang dilakukan oleh Polki. Namun, dalam hal pendekatan kepada masyarakat, Polwan memiliki cara khusus yang lebih humanis.

Dengan cara seperti itu, masyarakat akan lebih merasa nyaman dan tidak ada ketakutan saan berhadapan dengan Polwan. “Akan nyaman dibandingkan saat berhadapan dengan Polki,” jelas Cahyani.

Pelayanan yang dilakukan oleh Polwan, harus disampaikan kepda masyarakat dengan cara yang ramah namun tegas. Selama ini, masyarakat tidak pernah tahu tugas seperti apa yang diemban oleh setiap Polwan. Baik dalam hal kesekretariatan maupun bertugas di belakang meja. “Satu hal yang harus diingat oleh Polwan, bahwa masyarakat hanya mengetahui tugas seorang Polwan adalah melayani masyarakat dengan baik,” pesannya.

Hal ini seperti yang telah diamanatkan pada undang-undang. Polri bertugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. “Serta menjaga Harkamtibmas (Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat) dan penegakan hukum,” tambahnya.

Untuk tugas yang dibebankan, tambah Cahyani, Kapolda maupun Kapolri tidak memilih dan membeda-bedakan. Bagi siapa saja yang dirasa mampu mengemban tugas, seseorang itulah yang akan dipilih. Selama ini, dalam hal memimpin jabatan-jabatan strategis, perempuan atau Polwan sudah banyak menjabat.

Hal tersebut merupakan bentuk kepercayaan pemimpin kepada Polwan yang tentunya harus dijaga. Penjagaan rasa percaya, ditunjukkan dengan bentuk nyata dari kinerja yang dilakukan oleh jajaran Polwan. Dengan selalu meningkatkan profesionalisme dan kompetensi pada masing-masing bidang. (eno/pra/by)