RADAR JOGJA – Semakin banyaknya freelancer, semakin menjamur pula bisnis co-working space. Biasanya para start-up membutuhkan ambience atau suasana kerja yang kreatif untuk mendukung pekerjaan mereka.
Tak jarang mereka bekerja di coffee shop. Ada pula yang langsung menuju co-working space yang saat ini sudah tersedia cukup banyak. Dilansir dari jawapos.com, para pekerja milenial lebih suka bekerja bebas di luar kantor dengan suasana baru. Tak lupa, terutama budaya minum kopi yang menjadi teman saat bekerja.
Jadi, tak heran banyak anak muda justru membuka laptopnya, bekerja, dan ditemani secangkir kopi. Bukan di kantor, melainkan di kedai kopi hingga berjam-jam lamanya. Namun, jika terlalu lama di kedai kopi, ada perasaan tak nyaman. Terkadang akses wifi juga menjadi kendala. Maka tak heran, sekarang muncul budaya kerja baru dengan sistem co-working space.
CEO Kolabora Ernest Theodore Rettobjaan mengatakan, secara harfiah, co-working didesain sebagai tempat bekerja bersama atau sharing. Bahwa sekarang membuat bisnis tak perlu kantor sebagai tempat usaha. Harga properti tak murah jika harus menyewa kantor. Kehadiran co-working space memberikan solusi bagi para start-up, entrepreneur, dan pelaku bisnis. (jpc/ila)