RADAR JOGJA – Setelah sebelumnya digelar pada 2018, turnamen basket Piala Raja – Jogja Istimewa Cup kembali digelar pada 2019. Lebih semarak, karena peserta bertambah dari sebelumnya 5 menjadi 6 tim.

Yaitu tuan rumah Bima Perkasa Jogja, Amarta Hangtuah, Pasifik Caesar, Satya Wacana, Pelita Jaya dan timnas basket proyeksi SEA Games 2019. Turnamen digelar 1-6 Oktober 2019 di GOR Amongraga, Jogjakarta.

Presiden klub Bima Perkasa Jogja Edy Wibowo mengatakan, sebagai tuan rumah Bima Perkasa Jogja mengundang beberapa tim. Selain juga banyak tim yang ingin berpartisipasi. Namun dari penyelenggaraan ingin memfokuskan pada tim peserta IBL.

“Mungkin tahun depan bisa mengundang tim ASEAN Basketball League. Namun dengan pemberlakuan syarat dengan pemain lokal. Seperti dari Singapura dan Filipina,” tuturnya.

Edy berharap, dengan semua tim memainkan pemain lokal bisa meningkatkan kemampuan pemain lokal. Memberikan jam terbang dan kesempatan tampil. Disinggung mengenai tidak hadirnya juara bertahan Piala Raja 2018 CLS, hal itu karena tim tersebut masih berada di Eropa.

Selain itu, tidak hanya olahraga, Edy mengatakan, dengan adanya even tersebut bisa mengembangkan sport tourism dan UMKM. Kualitas turnamen ditingkatkan dengan adanya siaran streaming dan menggandeng wasit level nasional.

Terkait kompetisi tersebut, Pelatih Bima Perkasa Jogja Raoul Miguel Hadinoto, berharap mudah-mudahan bisa rutin sebagai turnamen persiapan. Karena menurutnya turnamen basket berkualitas masih kurang. Terlebih, kompetisi basket IBL 2020 dimulai awal tahun.

“Padahal tim perlu banyak pertandingan. Semoga turnamen ini menjadi barometer agar basket di Jogja lebih maju. Menjadi perhatian tim basket di Indonesia dan semakin diperhitungkan. Menjadikan Jogjakarta sebagai acuan basket nasional,” tuturnya. (riz)