RADAR JOGJA – Kegiatan hari ke-3 Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) TA 2019/2020 Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo), dipusatkan di Kampus 1, Jalan Laksda Adisucipto, Sleman, Rabu (11/9). Materi pokok yaitu bela negara, antikorupsi, mitigasi bencana dan green campus.

Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Muhammad Zamroni menyampaikan, negara harus dibela oleh seluruh warga negara, lembaga negara, lembaga kemasyarakatan, dan parpol, termasuk mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa harus dijaga dari segala bentuk ancaman dari dalam maupun luar.

“Bela negara bukanlah wajib militer, tetapi  menyangkut lima nilai yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara,” ujar Danrem didampingi Rektor Unriyo Prof Dr dr Santoso MS SpOk, dan Wakil Rektor 1 Dr Fransiska Lanni MS yang menyampaikan apresiasi tinggi karena telah bersedia hadir dan menjadi narasumber.

Brigjen Zamroni mengingatkan, saat ini bangsa Indonesia dihadapkan dalam perang proxy. Maka kita semua jangan mudah terprovokasi, siap bangun persatuan dan kesatuan yang dilandasi nilai moral kejuangan, berani menyatakan sikap bela negara di segala bidang, berdaya saing, cinta produk Indonesia, serta selalu waspada terhadap pihak pihak yang ingin merobohkan NKRI.

“Mahasiswa jangan terpancing dengan provokasi dan baru kembali ke daerah jika sudah berhasil membawa pulang ijazah dan membangun daerah. Kepada mahasiswa asal Papua, kalian adalah bagian dari NKRI. Kalian boleh pulang ke Papua setelah berhasil menyelesaikan studi di Unriyo ini, dan kembali untuk bersama-sama membangun Papua,”  jelasnya.

Ketua Panitia PKKMB Harists Dwi Wiratna SIP MA mengungkapan, suasana haru sangat mendalam menyelimuti ketika Brigjen Zamroni memasang selempang kepada putra putri dari Papua, sembari memeluk hangat penuh perlindungan bagi mahasiswa baru itu.

“Momen ini memberikan pesan yang mendalam bagi seluruh mahasiswa Unriyo, terutama yang berasal dari Papua, bahwa seluruh aparat TNI/Polri, terutama Korem 072 Pamungkas menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh mahasiswa di Jogja dari manapun asalnya,” terang Harists.

Menurutnya, penyampaian materi bela negara dari Brigjen Zamroni begitu menarik, disampaikan dengan lugas, padat, dan jelas. Diselingi lagu-lagu kebangsaan patriotik dan video-video berbagai peristiwa, mampu membuat semua audien trenyuh.

Kepala Balai Diklat PKN Jogjakarta Mamik Mis Chastina menjelaskan, penyelenggaraan negara harus bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan bepotisme. Mahasiswa harus membiasakan diri  sejak awal untuk memiliki sifat antikorupsi dengan bersikap jujur, peduli, mandiri, disiplin, bertanggung jawab, bekerja keras, hidup sederhana, berani dan adil.

“Dimulai dari sejak kuliah harus mendukung budaya dan semangat antikorupsi, membiasakan budaya malu, mempunyai komitmen tinggi dan leadership,” terangnya.

Pengurus LPB/MDMC Dr Muhammad Amin Sunarhadi mengatakan, seluruh masyarakat terutama yang tinggal di daerah bencana harus mempunyai pengetahuan mitigasi bencana yang meliputi sejarah bencana, tanda-tanda bencana, cara menghindari bencana, cara menyelamatkan diri saat bencana dan bertahan hidup pasca bencana. Sebelumnya telah dilakukan simulasi bencana oleh Tim Relawan Kesehatan Unriyo.

“Mahasiswa juga harus menjadi agen edukasi bagi masyakarat tentang mitigasi bencana baik selama berada di Jogjakarta dan di daerahnya. Indonesia terletak pada dua lempeng dunia dan rawan bencana. Beberapa bencana alam terjadi berulang dalam periode waktu tertentu,” katanya. (*/laz/tif)