RADAR JOGJA – Ada pemandangan menarik saat penyerahan berkas penjaringan bakal calon bupati/calon wakil bupati di kantor DPC PDIP Bantul Senin sore (16/9).

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) DIJ Bambang Wisnu Handoyo menyerahkan berkas penjaringan hampir bersamaan dengan Abdul Halim Muslih.

Halim datang lebih dulu. Wakil bupati Bantul itu tiba sekitar pukul 15.35. BWH, sapaan Bambang Wisnu Handoyo baru tiba di kantor DPC PDIP yang terletak di Jalan Pramuka Nomor 31 Trirenggo, Bantul, itu sekitar pukul 15.55.

Ada enam nama yang mengikuti proses penjaringan melalui PDIP. Selain Halim dan BWH, ada nama Ketua DPC PDIP Bantul Joko B Purnomo. Lainnya, pengasuh Pondok Pesantren Lintang Songo Kiai Heri Kuswanto, Kompol Kusilah, dan Agus Santoso. Namun, hanya Halim dan BWH yang menyerahkan berkas penjaringan di gelombang terakhir.

BWH mengaku siap berduet dengan nama-nama yang mengikuti proses penjaringan melalui PDIP. Hanya, pejabat yang berharap dicalonkan sebagai calon bupati ini mengisyaratkan ingin berduet dengan Halim. Alias Halim mendampinginya sebagai calon wakil bupati.

Embuh waktune pas podo atau karo Gusti Allah dikon podo, yo, ora ngerti,” kelakar BWH saat ditanya potensi berduet dengan Halim lantaran sama-sama menyerahkan berkas penjaringan di gelombang terakhir.

Sinyalemen itu kian menguat setelah BWH memuji politikus PKB tersebut. Menurutnya, Halim sosok pejabat yang tidak banyak ngomong. Sebagai salah satu pejabat teras Pemprov DIJ, BWH mengaku tak begitu menyukai sosok pimpinan yang banyak ngomong.

“Kalau banyak ngomong, mbrebeki thok. Ora tahu ngrampungi opo-opo,” ucap BWH seolah menyindir salah satu pejabat.

Berbeda dengan BWH, Halim irit berkomentar ketika disinggung berduet dengan kepala DPPKA DIJ itu. Halim berdalih keputusannya maju sebagai calon bupati atau calon wakil bupati di tangan DPP PKB. “Saya tidak merdeka mengambil keputusan apa pun dalam posisi apa pun,” kelitnya. (zam)