RADAR JOGJA – Konsolidasi dan pendidikan untuk meningkatkan  militansi kader banteng, kader PDI Perjuangan baik DPD, DPC hingga anak ranting jadi bagian konsolidasi PDI Perjuangan sesuai amanat Kongres Bali 2019.

Penegasan ini disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Nusyirwan Sudjono yang hadir bersama Ketua  DPD PDI Perjuangan DIJ dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Jogja Eko Suwanto  dalam kegiatan Konsolidasi dan Penggemblengan Kader yang digelar DPC PDI Perjuangan Kota Jogja, di Gowongan, Minggu (29/9).

Nusyirwan menegaskan, berdasar amanat kongres Bali, pilihan jalan kebudayaan dalam berpolitik menjadi bagian dari cara berpolitik PDI Perjuangan. Sebagai partai pelopor dan partai yang berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945, ke depan seluruh kader partai harus punya sikap tegas dalam menjaga keutuhan NKRI. Jalankan ideologi Pancasila sebagai sumber rujukan kebijakan dan kehidupan berbangsa, bernegara.

Politik jalan kebudayaan adalah wajah Indonesia. Ini wajib disadari oleh seluruh jajaran pengurus dan kader partai.

“Saya apresiasi kegiatan konsolidasi kader di Jogjakarta. Ada tari-tarian dan pameran produk ekonomi rakyat seperti batik juga jamu selain sablon kaus. Kita semua tahu bahwa DIJ dikenal sebagai kota budaya, lewat tampilan kesenian berarti menghadirkan wajah kebudayaan. Saatnya juga partai bangkitkan budaya, rawat produk budaya Indonesia. Bagus juga kedepan dalam konsolidasi Partai kader gunakan blangkon atau pakaian tradisional lainnya,” kata Nusyirwan Sudjono.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Jogja Eko Suwanto menjelaskan, di acara Konsolidasi dan Penggemblengan Kader Partai sengaja hadirkan pameran dan stan usaha kecil milik rakyat. Pameran ini berupa usaha batik jumputan, batik shibori,  batik ecoprint,  stan jasa usaha sablon, stand jamu, dan pijat.

Menurutnya, pemberdayaan ekonomi rakyat ini secara intensif dilakukan DPC Partai, termasuk selenggarakan pelatihan membatik, sablon juga membuat jamu, bekerja sama dengan berbagai stake holder.

Keberadaan pelaku UMKM, juga tampilnya kegiatan seni berupa tarian Mangastuti, Panji, dan Tari Senyum Nusantara Sebagai simbol kepedulian pada budaya sesuai amanat Trisakti, ditampilkan juga kesenian daerah berupa tarian Mangastuti dan tari kreasi baru berjudul Senyum Nusantara.

“Inilah wajah Indonesia yang bhinneka tunggal ika, berbudaya dan wajah PDI Perjuangan yang berkomitmen berjuang wujudkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia,” kata Eko. (ila)