RADAR JOGJA – Pertandingan terakhir di hari kedelapan Honda DBL D.I.Jogjakarta Series 2019 mempertemukan SMAN 1 Jogja (Teladan) dengan SMA Muhammadiyah 1 Jogjakarta (Moehi). Pertandingan seru tersebut diimbangi suporter yang meneriakkan yel-yel di GOR UNY tadi malam.

Koordinator suporter Moehi Hakim Hamdi mengatakan sebelum laga berlangsung, mereka berdoa bersama. Berharap timnya memenangi laga.

“Selalu saya ajak teman-teman suporter berdoa agar diberi kelancaran. Karena merupakan ajaran yang sudah ditanamkan sejak dulu. Sehingga kami suporteran juga harus berdoa demi kemenangan Moehi,’’ ujar Hamdi.

Selain berdoa, supporter Moehi selalu membuat koreografi baru pada setiap pertandingan yang Moehi hadapi. Sebelum melawan Teladan, Moehi melawan Budya Wacana dan memakai koreografi yang berbeda dengan tadi malam.

Pada saat melawan Budya Wacana, suporter memakai koreografi 3D bergambar siswa berangkulan. Sedangkan saat melawan Teladan bergambar logo sekolah bertuliskan Demi Lambang Moehi di Dada.

Hamdi menganggap gambar tersebut melambangkan bahwa bersekolah dan mengharumkan nama sekolah merupakan kebanggaan. Dan itu selalu ditanamkan.

“Tiap pertandingan akan selalu memakai koreografi berbeda. Memang berat, tetapi demi mendukung tim basket kesayangan, ya harus optimal,’’ ucap Hamdi.

Menampilkan koreografi yang berbeda tiap pertandingan menguras biaya yang tidak sedikit. Siswa kelas XII tersebut mengatakan total dua kali membuat koreografi 3D menghabiskan Rp 6 juta. Biaya berasal dari mengambil keuntungan tiket dan bantuan sekolah.

“Tidak apa-apa karena kami sudah komitmen untuk mendukung penuh Moehi,’’ ujar Hamdi.

Pengorbanan biaya besar mereka tidak sia-sia. Dua koreografi yang dibuat membuahkan dua kemenangan meyakinkan. Teladan harus tunduk dari Moehi dengan skor 30-20. (*/iwa/rg)