RADAR JOGJA – Kapolresta Jogja Kombespol Armaini menjamin kondusivitas laga Derby Mataram antara PSIM Jogja dan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, sore nanti (21/10).
Meski demikian dia tetap meminta sikap dewasa kedua tim suporter sepak bola. Terutama untuk tidak melakukan provokasi dan memperkeruh suasana sebelum hingga sesudah pertandingan.
Pernyataan itu guna menyikapi munculnya spanduk beberapa hari belakangan. Bukannya memberikan dukungan kepada tim, spanduk tersebut justru menjurus pada provokasi. Spanduk-spanduk ini terpasang di sejumlah lokasi strategis di Kota Jogja.
“Sudah kami datangi dan kami cari siapa pelakunya. Spanduk-spanduk itu sengaja dipasang oleh oknum yang tidak ingin pertandingan berjalan lancar,” jelas Armaini, kemarin (20/10).
Perwira menengah dengan tiga melati di pundak ini memastikan seluruh spanduk telah dilucuti. Dia memerintahkan jajaran Polresta hingga Polsek untuk turut mengawasi. Perintahnya tegas, turunkan semua spanduk yang memiliki unsur provokatif.
Penonton, lanjutnya, memiliki peran penting dalam setiap laga. Dia juga meminta agar seluruh suporter mematuhi kesepakatan oleh tim panitia pelaksana pertandingan. Termasuk tidak adanya kuota bagi suporter tim tamu Persis Solo.
“Penonton itu datang ingin menyaksikan pertandingan. Ya, sudah silakan menyaksikan pertandingan. Tetap junjung fair play, tidak hanya di dalam lapangan, tetapi juga di luar lapangan saat pertandingan sudah usai,” pesannya.
Disinggung mengenai pengamanan, Kapolresta memastikan jajarannya siap. Peningkatan penjagaan berlangsung di dalam maupun di luar stadion. Jajarannya juga berkoordinasi dengan Polres tetangga terkait pengamanan jalur keberangkatan dan kepulangan para suporter.
Untuk keamanan sisi dalam dilengkapi screening. Berupa penggeledahan barang bawaan seluruh suporter yang datang. Barang-barang terlarang, di antaranya, senjata tajam, minuman beralkohol dan yang berpotensi menimbulkan kericuhan.
“Sudah tertera dalam aturannya. Suporter wajib mematuhi aturan yang ada. Untuk itu kami lakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur. Jangan sampai barang-barang seperti itu masuk,” tegasnya.
Upaya provokatif tidak hanya melalui spanduk. Pesan berantai mengatasnamakan Polsek Umbulharjo juga turut beredar. Intinya adalah upaya sweeping bagi kendaraan berpelat nomor polisi AD.
Kapolsek Umbulharjo Kompol Alaal Prasetyo memastikan pesan berantai tersebut hoax. Dia meminta warga tidak ikut menyebarkan pesan berantai itu. Apalagi isi dari pesan cenderung provokatif dan berpotensi menimbulkan kericuhan.
“Tidak ada pesan seperti itu dari kami. Berupa larangan melintas untuk kendaraan pelat AD. Kami pastikan pertandingan besok akan berjalan lancar dan tidak ada sweeping maupun larangan untuk kendaraan pelat luar kota masuk Jogjakarta,” jelasnya. (dwi/laz)