RADAR JOGJA – Masih banyak masyarakat DIJ yang enggan memeriksakan kesehatan giginya secara rutin. Sebagian besar baru memeriksakan giginya setelah dalam kondisi sakit. Hal tersebut disampaikan Ketua Profesi Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), drg Erma Sofiani dalam acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) ke 10 di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UMY, Senin (11/11).
Erma menyebutkan, beberapa faktor keengganan masyarakat untuk memeriksakan gigi di antaranya masih adanya rasa takut dan masih ada kesan bahwa memeriksakan gigi itu mahal. “Pemeriksaan gigi secara rutin sangat penting terutama sebelum sakit,” ujarnya.
Oleh karena itu RSGM UMY menggelar pemeriksaan gigi gratis mulai 11-13 November 2019. Sebagai upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak perlu takut memeriksakan gigi dengan mengajak anak-anaknya ke klinik terdekat.
”Ketika anak-anak berani memeriksakan gigi, maka orang tua juga akan turut memeriksakan giginya juga,” jelas Erma.
Ketua Bulan Kesehatan Gigi Nasional RSGM UMY drg Regia Aristyanto mengatakan, pada BKGN ke 10 tahun 2019 ini pihaknya memberikan pelayanan pemeriksaan gigi gratis pada 1.200 pasien dengan kuota untuk anak-anak usia TK dan SD sebanyak 250-300 pasien. Termasuk siswa berkebutuhan khusus. “Sisanya, untuk masyarakat umum,” ujarnya.
Dari beberapa kegiatan BKGN sebelumnya, Regia mengungkapkan banyak asien yang memeriksakan giginya dengan kondisi yang sudah cukup parah. Sehingga ketika datang, baru diberi obat dan pencabutan gigi baru dapat dilakukan di lain hari.
“Padahal ketika secara rutin memeriksakan gigi, maka gigi bisa diselamatkan tidak perlu cabut gigi,” katanya. (sky/tif)