RADAR JOGJA – Seniman, musisi, dan penggagas Ngayogjazz Djaduk Ferianto telah berpulang menghadap Tuhan YME. Pemilik nama RM Gregorius Djaduk Ferianto ini meninggal pada Rabu (13/11) pukul 02.30. Jenazah disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja dan dimakamkan di makam keluarga di Sembungan, Kasihan, Bantul.
”Tanggal 7 November kemarin baru telepon saya. Guyon, karena Radar Jogja menugaskan wartawan untuk mewawancari Djaduk terkait romansa masa lalu Senisono,” ujar Redaktur Senior Radar Jogja Iwa Ikhwanudin.
Iwa mengatakan, dia mendapat kabar ini dari kaka Djaduk, Butet Kertaradjasa, tadi pagi. ”Sakit jantung, dulu pernah berobat berdua bersama Butet ke dokter Terawan,” ungkapnya.
Djaduk adalah seniman serba bisa yang lahir di Jogjakarta, 19 Juli 1964. Djaduk adalah putra bungsu dari seniman Bagong Kussudiardja. Djaduk dikenal sebagai penggagas event musik jazz di Indonesia, salah satunya Ngayogjazz yang akan diselenggarakan bulan ini di Kwagon, Sleman. (ila)