RADAR JOGJA – Mantan Menteri Badan Umun Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan melihat langsung prototipe baterai nuklir hasil penelitian Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja, Jumat (22/11). Prototipe baterai nuklir ini mampu digunakan untuk peralatan elektronik.
Dahlan menuturkan masih ada kendala yang dihadapi karena bahan bakunya belum tersedia di Indonesia. Namun, hal ini bisa diatasi jika Indonesia memiliki reaktor torium sendiri. Mengingat, plutonium merupakan limbah dari torium yang notabene merupakan bahan utama baterai nuklir.
Selama ini kebutuhan plutonium harus diimpor dari luar negeri dengan harga mahal, karena Indonesia belum memiliki torium.
“Sebetulnya kita bisa tidak impor lagi kalau sudah punya reaktor torium. Reaktor torium itu desainnya sudah jadi, dibuat oleh bapak-bapak ahli nuklir ini. Kebetulan saya yang mendanai. Desainnya sudah jadi, tinggal bagaimana cara mewujudkannya,” jelas Dahlan.
Pada kunjungannya ke Pusat Studi Ilmu Teknik UGM, Dahlan mendengarkan penjelasan dari tim peneliti terkait komponen serta cara kerja baterai. Selain menggunakan plutonium, baterai ini juga dilengkapi sel surya untuk memperbesar listrik yang dihasilkan. (eno/laz)