RADAR JOGJA – Tidak dapat dipungkiri, memasuki era digital saat ini membuat perguruan tinggi harus segera berbenah. Tak hanya merubah metode pengajaran konvensional ke metode digital, menyiapkan SDM dengan kemampuan menghadapi media teknologi baru tersebut juga sangat diperlukan.
Sejalan dengan hal tersebut Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta (STIMARYO) juga telah melakukan berbagai upaya, salah satunya berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Manajemen dan Kepelabunanan (STIAMAK) Barunawati Surabaya. Kedua belah pihak telah menandatangai surat perjanjian kerjasama pada 12 November 2019 lalu.
“Kami menyadari perkembangan teknologi di bidang kemaritiman dan kepelabuhanan belakangan ini berkembang pesat. Dengan kolaborasi ini kami bisa bersama-sama menemukan solusi apa saja untuk menghadapi era digital tersebut,” ujar Ketua STIMARYO Wegig Pratama.
Meskipun kedua perguruan tinggi tersebut fokus pada bidang yang sama, menurut Wegig keduanya tidak akan bersaing. Justru harus bersinergi untuk menghadapi perubahan jaman seperti sekarang ini.
Ia mengaku, untuk menghadapi era digital pihaknya harus melakukan kerjasama lebih mendalam untuk menyiapkan SDM bidang kemaritiman yang memang sangat spesifik. Salah satunya akan dilakukan lewat pertukaran dosen dan mahasiswa antar kedua perguruan tinggi tersebut.
“STIMARYO sendiri telah menyiapkan program digitalisasi seperti setiap mata kuliah wajib 20 persen pembelajarannya menggunakan sistem blended learning. Taruna-taruni harus bisa mengkolaborasikan pembelajaran outdoor maupun indoor berbasis digital dan kami juga baru membangun realtime learning, perkuliahannya nanti bisa dilakukan oleh teman-teman di perusahaan pelayaran ataupun pelabuhan langsung dengan mahasiswa kami di kampus menggunakan smartphone,” paparnya.
Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya, Nugroho Dwi Priyohadi menyebutkan, perjanjian kerjasama dengan STIMARYO ini merupakan kerjasama di bidang Tridarma Perguruan Tinggi, yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
“Diharapkan dengan kerjasama ini hubungan antara dunia perguruan tinggi dengan dunia kerja, khususnya di bidang port, shipping, maritim, dan bisnis maritim semakin baik,” tutur Nugroho.
Penandatangan perjanjian kerjasama tersebut dilakukan seusai digelarnya Seminar Nasional yang bertajuk “Kesiapan SDM Bisnis Pelabuhan Era Digital Smart Port, Smart City dan Smart Student”. Seminar ini menghadirkan narasumber di antaranya Senior Manager PT Pelindo III Edi Priyanto dan Kaprodi Manajemen Transportasi Laut STIMARYO Cahya Purnomo dan diikuti sekitar 400 mahasiswa STIMARYO dan STIAMAK.
Edi Priyanto sendiri menilai seminar yang digelar oleh kedua perguruan tinggi tersebut sangat bagus, terlebih tentang digitalisasi, yang mau tidak mau harus dihadapi generasi millenial saat ini. Menurutnya, generasi millenial ini harus adaptip terhadap perubahan.
“Seminar ini sangat bagus karena kesiapan mereka, jadi tidak hanya terpaku pada teknis akademisi, karena yang terpenting adalah bagaimana bisa mengupdate kondisi perkembangan,” tegas Edi. (ita)