RADAR JOGJA – Kesadaran petani di DIJ untuk mengasuransikan lahannya masih minim. Tercatat baru sekitar 1063,73 hektare yang terdaftar Asuransi. Padahal lahan pertanian mencapai 72 ribu hektare.
Diduga, minimnya keikutsertaan asuransi tersebut karena kurangnya informasi dan pada proses pendaftarannya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Distan DIJ Yektining Rahajeng menyebutkan, sejatinya ada pendampingan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Sayangnya langkah ini ternyata belum efektif. Alhasil Distan DIJ menekan kelompok tani penerima bantuan alat mesin agar ikut asuransi.
“Begitu tanam langsung mendaftar, kalau misal kena musibah di tengah dan mau klaim tidak bisa. Asuransi hanya untuk sawah saja, karena yang rentan lahan itu dari kekeringan,” ujarnya.
Petani Kulonprogo memegang tingkat partisipasi tertinggi. Tercatat ada 4.037 petani yang mendaftar AUTP. Sementara untuk Kabupaten Sleman baru 19 petani. Menyusul kemudian 6 petani dari Kabupaten Bantul.
“Kalau total petani yang mendaftar baru 4.062 orang. Masih kami usahakan agar para petani tergerak untuk mengasuransikan lahannya. Apalagi Sleman, jumlah petaninya banyak tapi keikutsertaannya masih sangat rendah,” katanya. (dwi/riz)