RADAR JOGJA – Kapolsek Semarang Tengah AKP Didi Dewantoro mengatakan, korban penipuan nakhoda palsu Dedi Irawan, 37 ada 11 perempuan. Lokasinya berpindah-pindah. Tersebar di Jawa Tengah dan Jogjakarta.
“Korban sudah ada beberapa TKP, bukan hanya di Kota Semarang. Tapi juga dari Polres Sleman dan Karanganyar sudah kesini. Pelaku melakukan sendirian, bukan jaringan,” ungkap AKP Didi seperti dilansir dari radarsemarang.id.
Selain mengamankan pelaku, petugas juga menyita berbagai barang bukti handphone merek Vivo tipe Y 91 warna biru. Juga uang tunai Rp 488 ribu. “Pelaku juga pernah membawa kabur sepeda motor korban. TKP di luar Semarang. Ini masih terus kita kembangkan,” katanya.
Tersangka Dedi mengaku nekat melakukan penipuan setelah keluar dari pekerjaannya di perusahaan kelapa sawit di Kalimantan. Ia terjerumus ke aksi kriminal setelah mendapat bujukan dari temannya serta diajari mengedit foto di media sosial.
“Sudah sejak tujuh bulan. Setiap bulan dapat satu perempuan (korban). Ada sekitar 11 orang perempuan di Solo, Karanganyar, Umbulharjo, Sleman, dan Kudus. Dapat handphone, motor juga. Motornya saya jual Rp 3 juta sama teman. Uangnya untuk keperluan sehari-hari,” akunya.
Dedi mengaku, saat menjaring korban melalui Facebook, namanya disamarkan menjadi Dendi Ariyanto, warga Wonogiri. Ia juga mengaku sebagai nahkoda atau kapten kapal dengan alasan menjadi daya tarik untuk korban. Bahkan sempat ada beberapa korban yang sudah disetubuhi.
“Saya janji akan menikahi. Setelah itu, saya ajak ketemuan. Ada yang mau (disetubuhi, Red), ada juga yang tidak mau,” akunya. (jpg/riz)