RADAR JOGJA- Memasuki era teknologi masa depan, energi baru ramah lingkungan menjadi pilihan. Inovasi teknologi pun terus dikembangkan. Salah satunya inovasi karya siswa SMK Ma’arif Temon 1, Kulonprogo. Mereka membuat prototype mobil listrik tenaga surya.

Indonesia sebagai negara agraris berikilim tropis dikaruniai limpahan sinar matahari. Potensi itu kini mulai dilirik, sebagai salah satu sumber energi terbarukan. Khususnya dalam bidang transportasi.

Inovasi dan terobosan terus dilakukan, untuk mengantisipasi pasokan minyak bumi yang kian menipis. Meskipun saat ini masih jadi sumber utama sebagai penggerak roda-roda kendaraan di Indonesia.

SMK Ma’arif Temon I mulai berpikir ke arah itu. Mereka membuat prototype kendaraan roda empat ramah lingkungan nan efisien. Anak-anak hebat ini masuk dalam program penggabungan beberapa jurusan dan bidang mata pelajaran di sekolah setempat.

Kolaborasi dibuat oleh siswa jurusan Fisika, Ilmu Teknologi, Ilmu Mesin dan Matematika hingga mampu menciptakan mobil klasik tapi modern ini. Pada inovasi perdana kali ini, mereka membuat kendaraan santai yang cocok dioperasikan di lapangan golf, patroli car freeday atau kendaraan inspeksi.

Secara teknis, prinsip mobil ramah lingkungan ini mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang terbarukan dalam menggerakkan kendaraan. Mobil ini dilengkapi dengan panel surya penangkap energi matahari, yang dipasang di atas kendaraan. “Sementara ini, sekali pengisian daya dibutuhkan waktu 16 jam untuk mobil bisa berjalan selama 4,5 jam dengan kecepatan 30 – 40 kilometer per jam,” ucap siswa SMK Ma’arif 1 Temon Ahmad Soim, kemarin (12/12)

Dijelaskan, pengisian daya memang masih terbilang lama. Sebab panel yang dipasang hanya satu. Menurutnya, jika panel surya ditambah, pengisian daya bisa lebih cepat dan durasi perjalanan bisa lebih lama.”Mobil ini sangat efisien, tidak bising,” jelasnya.

Guru pendamping, Sugirin menyatakan, penggarapan mobil listrik tenaga surya ini berawal dari program penggabungan dari berbagai disiplin ilmu. Hingga akhirnya memilih sinar matahari sebaga sumber energi.”Ke depan kami berupaya untuk meningkatkan bentuknya menjadi mobil modern yang kecepatannya juga bisa diandalkan,” ucapnya.

Diungkapkan, lama proses pengerjaan mobil listrik tenaga surya hanya 1,5 bulan, mulai merakit body hingga pemasangan enggine, panel surya hingga finishing.”Anggaran yang dihabiskan untuk prototype ini sekitar Rp 25 juta – Rp 30 juta,” ungkapnya.

Kepala Sekolah SMK Ma’arif Temon I Rahmat Rahardja sangat bersyukur memiliki siswa dan guru yang kreatif dan memiliki ide-ide baru dalam proses belajar mengajar. “Mobil listrik tenaga surya ini menjadi bukti, yang diharapkan kedepan mendapat respons dan dukungan dari pemerintah untuk mobilitas masyarakat masa depan,” ucapnya.

Menurutnya, mobil listrik tenaga surya ini menjadi mobil karya anak bangsa yang memiliki peluang untuk dikembangkan, searah dengan apa yang dicita-citakan pemerintah.

Beruntung, SMK Ma’arif Temon I telah mendapat perhatian dari pemerintah berkat inovasi yang dilakukan. Bahkan sejak 2018, sekolah ini masuk program revitalisasi dari Kemendikbud RI. Sekolah ini menjadi salah satu sekolah yang direvitalisasi Kemendikbud RI bersama 119 sekolah se Indonesia.

“Di Kulonprogo hanya SMK Ma’arif Temon I yang mendapat kesempatan itu. Kami akan terus berkomitmen untuk berinovasi,” katanya. (tom/din)