RADAR JOGJA – Kelompok Tani Ngudi Rahayu Pajangan, Sendangtirto, Berbah melakukan panen jagung hibrida. Panen dilakukan di area tanam seluas 8 hektare.

Hasil panen berupa ubinan jagung 14,5 ton per hektare tongkol. Dan untuk jagung pipil 10,5 ton per hektare. Benih jagung yang ditanam diperoleh dari benih hibrida bantuan pemerintah.

Sekretaris Camat Berbah Edhi Margono mengatakan hasil panen jagung cukup menggembirakan. Hasil panen cukup banyak.

‘’Saat ini, harga jagung per kilogram Rp 4.100, turun Rp 100 dari harga sebelumnya Rp 4.200. Hal ini disebabkan terjadinya panen raya jagung,’’ kata Edhi.

Dikatakan, terjadi permasalahan dalam hal pemasaran jagung. Untuk mengurai permasalahan tersebut, kelompok tani dapat melakukan koordinasi dengan dinas terkait.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (DP3) Sleman Rofiq Andriyanto mengatakan meskipun hanya mengandalkan stimulan benih, rata-rata hasil panen jagung di Berbah tinggi. Sedangkan rata-rata Kabupaten Sleman hanya 6 ton hingga 7 ton per hektare.

‘’Dengan panen raya ini diharapkan menjadi contoh petani lain agar mau menanam jagung di masa tidak tanam padi,’’ kata Rofiq. (har/iwa/rg)