RADAR JOGJA – Memperingati Hari Bela Negara pada 19 Desember, Pusat Studi Pancasila menyelenggarakan Talk Show Pancasila dan Bela Negara, Sabtu (21/12) lalu. Tema yang diangkat yaitu ”Meneguhkan Jati Diri Bangsa dalam Melawan Radikalisme dan Intoleransi”.

Ketua Pusat Studi Pancasila Lestanta Budiman menjelaskan, tema yang dipilih merupakan wujud dari keprihatinan bersama karena banyak hal terjadi di Indonesia yang berpotensi memecah belah bangsa.

”Karena itu, acara ini bertujuan membangun dan membangkitkan kembali semangat kebersamaan. Terutama kalangan muda. Apalagi di era global yang sangat pesat, mudah sekali untuk terhanyut dengan hal-hal negatif,” jelas Lestanta.

Rektor UPN ”Veteran” Jogjakarta Dr Muhamad Irhas Effendi, MS menyampaikan, institusi akan bertahan jika ada nilai yang menjadi pegangan. Institusi pendidikanlah salah satu lembaga yang digunakan untuk mendidik orang akan nilai-nilai yang dibutuhkan bangsa ini.

Guru Besar UGM Prof Drs Koentjoro,  MBSc, PhD sebagai narasumber mengungkapkan, Indonesia terlalu kaya dan indah untuk diabaikan dan harus dibela. Tetapi pembelaan itu hendaklah muncul dari dalam yakni cinta dan kebanggan terhadap negara.

Sementara itu, acara ini dihadiri oleh 250 orang terdiri dari siswa SMA, 30 wakil dari organisasi kampus, dan beberapa mahasiswa UPN. Pusat Studi Pancasila seringkali menyelenggarakan acara untuk mendorong pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat mengimplementasi nilai-nilai Pancasila. (om1/ila)