RADAR JOGJA  – Cengkih sebagai penyambung hidup. Hasil penjualan cengkih dimanfaatkan sebelum memperoleh hasil penjualan kopi yang membuthkan waktu lebih panjang.

Agus Matkoidi, pemilik lahan di Dusun Mangundadi, Krinjing, Kajoran, Kabupaten Magelang, mengakui hal tersebut. Dia menyatakan, cengkih dipanen di sela-sela jangka waktu panen kopi yang relatif lebih lama dibanding cengkih.

Hanya saja, dia menegaskan harga cengkih terkadang tidak menentu. Bahkan, haragnya pernah anjlok hingga Rp 68 ribu rupiah per kilogram.

Sekalipun harga terkadang turun, menurutnya, saat ini menanam cengkih masih cukup menguntungkan. “Kalau sedang (harga) tinggi, cengkih kering bisa sampai Rp 250 ribu rupiah per kilogram,” jelasnya.

Saat masa panen, Agus mampu memetik sekitar 30 kilogram cengkih setiap hari. Cengkih tersebut lantas dikeringkan. Setelah kering, dijual ke tengkulak.

Cengkih hampir tidak diganggu hama. Selain itu, pohon cengkeh dapat tumbuh subur sekalipun tanpa disirami dan dipupuk. (asa/amd/tif)