RADAR JOGJA DIGITAL – Amati, aman, beraksi, tiga kata dipegang teguh oleh komplotan pencuri spesialis rumah kosong. Mereka adalah Azazili, 40, Fauzan, 22, Ferli Riyandoe, 18 dan seorang berinisial IW, 25. Tak butuh waktu lama untuk beraksi, kurang dari sepuluh menit mereka berhasil menggasak barang berharga.
Azazili menuturkan detail sebelum beraksi. Awalnya dia dan komplotannya mengawasi kawasan perumahan warga. Setelah dipastikan kosong langsung beraksi. Mereka tak segan pura-pura bertamu untuk memastikan sasarannya aman.
“Beraksinya siang hari, karena biasanya rumah lebih sering kosong kalau siang. Caranya dengan mengamati, kalau ada penghuni keluar rumah maka rumah itu kadang kosong. Tapi kalau rumahnya memang acak” jelasnya di Mapolresta Jogja, Sabtu (28/12).
Komplotan ini termasuk ahli dalam beraksi. Tercatat ada tujuh lokasi yang sudah disatroni keempatnya. Dua diantaranya berada di Bausasran Danurejan dan Muja Muju Umbulharjo.
Keempatnya saling berbagi tugas untuk memuluskan aksi. Formasinya dua orang mengawasi di luar rumah. Sementara dua lainnya menyikat beberapa harta berharga milik korban.
“Alat yang dipakai cuma linggis untuk mencongkel pintu. Nah saat mengeluarkan barang mereka bergantian antara tim yang di luar dan dalam rumah. Sekali beraksi butuh waktu sekitar sepuluh menit,” kata Kasatreskrim Polresta Jogja Kompol Sutikno.
Pada dua aksi terakhir, empat sekawan ini berhasil menggondol beragam barang. Satu unit kendaraan roda dua merek Yamaha. Adapula satu unit laptop merk Acer, empat buku BKPB, dua sertifikat tanah dan perhiasan emas dan mutiara.
Uniknya beberapa dari pelaku berstatus masih mahasiswa. Awal mula kedatangan ke Jogjakarta justru untuk menimba ilmu. Sayangnya seiring waktu berjalan justru melenceng.
“Mereka ini memang rombongan luar daerah, ada yang mahasiswa juga. Kesehariannya memang seperti ini, spesialis rumah kosong untuk menyambung hidup. Kami himbau warga lebih waspada, kalau keluar rumah jangan lupa kunci pintu, minimal titipkan rumah ke tetangga,” ujarnya. (dwi/tif)