RADAR JOGJA – Maraknya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang melakukan pendekatan bisnis berbasis digital, membuat layanan teknologi digital semakin diminati. Terutama layanan yang dapat mempermudah proses bisnis.

Salah satunya adalah Jurnal.Id. Ini adalah platform akuntansi digital yang didesain untuk menyederhanakan proses administrasi dan operasional bisnis. Melalui platform tersebut pelaku bisnis dapat dengan mudah mencatat pembiayaan, stok barang, membuat laporan, hingga menerbitkan faktur.

Partner Account Executive Jurnal.id Ardiyanto Agasurya memaparkan, perangkat lunak accounting online menyediakan alat untuk merapikan pembukuan. Selama ini para pengusaha belum memikirkan pembuatan pembukuan yang baik. “Padahal pembukuan kunci utama untuk melihat usaha kita maju atau tidak,” jelasnya belum lama ini.

Platform ini dikembangkan untuk mengatasi permasalahan owner bisnis yang sibuk dan ingin mengakses pembukuan secara praktis. Dengan adanya Jurnal.id pembukuan bisa dilakukan otomatis, online based. Sehingga bisa di akses di mana saja melalui gadget.

Hanya dengan sekali klik, laporan keuangan dapat dilihat secara instan. Ada beberapa laporan yang bisa dapatkan seperti, laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, laporan piutang dan utang, laporan penjualan dan pembelian, dan juga laporan biaya.

Menurutnya, pembukuan menjadi penting bagi pelaku usaha untuk mengetahui kesehatan perusahaan maupun bisnis. Jika telah didapat laba, akan dicari dan disusun strategi untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis agar tetap bisa memberikan keuntungan.

Begitu juga jika diperoleh informasi bahwa perusahaan hanya menderita kerugian dari bisnis yang telah dijalankan. Pembukuan bisa dijadikan bahan acuan untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menghindari kerugian. “Acuan terhadap pembukuan ini dilakukan untuk mencari kesalahan dalam strategi perusahaan yang telah dilakukan,” tambahnya.

Menurut Ardiyanto peminat Jurnal.Id sedang mengalami peningkatan pesat. Untuk pengguna di Jogja, dia mencontohkan usaha UMKM Pisang Keju S3. Peminatnya sebagian besar memang UMKM. Pihaknya juga tengah berencana melakukan edukasi mengenai pembukuan keuangan ke kampus-kampus di DIJ. “Sudah memasuki kampus seperti di UGM dan YKPN untuk kurikulum depan,” jelasnya. (cr16/din)