RADAR JOGJA – Stasiun Geofisika (Stage) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta mencatat adanya 16 kejadian gempa selama sepekan. Seluruhnya terjadi di rentang wilayah pusat gempa regional (PGR) VII.

Kepala Stage BMKG Jogjakarta Agus Riyanto menuturkan retetan gempa tersebut terjadi antra 3 hingga 9 Januari. Besaran magnitudo mencapai 2,5 hingga 4,8 skala richter. Gempa bumi terbanyak terjadi pada 4 Januai hingga enam kejadian.

“PGR VII itu meliputi wilayah Jogjakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan sekitarnya,” jelasnyanya, Sabtu (10/1).

Dalam catatan tersebut, gempa bumi dengan magnitude kurang dari 3 skala richter sebanyak tujuh kejadian. Lalu gempa dengan magnitudo 3,1 hingga 4 skala richter sebanyak tujuh kejadian. Untuk magnitude 4,1 hingga 5 skala richter sebanyak dua kejadian.

Jumlah gempa bumi dangkal atau dibawah 60 kilometer ada 14 kejadian. Gempa bumi kategori dalam atau kisaran 60 hingga 300 kilometer sebanyak dua kejadian. Dari total kejadian, hanya satu gempa bumin yang dirasakan.

“Gempa bumi di Malang, pusatnya di laut tepatnya 66 kilometer barat daya Kabupaten Malang. Magnitudo gempa mencapai 4,8 skalar richter. Kedalaman gempa 10 kilometer. Kejadiannya Sabtu malam (4/1) sekitar pukul 22.55,” ujarnya.

Efek gempa bumi terasa hingga kawasan Karangkates, Tulungagung, Blitar, Sawahan Nganjuk, Tempusari Lumajang, Ponorogo, Trenggalek dan Blitar. Agus memastikan tidak ada dampak kerusakan maupun korban jiwa dari peristiwa ini.

Agus memastikan fenomena alam ini tergolong normal. Terlebih aktivitas seismic masih terus berlangsung. Terutama jalur subduksi di selatan Pulau Jawa. Untuk menghindari hoax, Agus meminta warga memantau sumber info yang valid.

“Pada periode pengamatan tersebut tidak terdapat aktifitas gempa bumi yang signifikan di wilayah PGR VII,”katanya. (dwi/tif)