RADAR JOGJA – Harga cabai rawit merah di Kota Jogja menembus angka Rp 70 ribu per kilogram. Melonjaknya harga cabai rawit merah ini karena faktor pasokan yang kurang di musim penghujan.
Salah satu pedagang cabai di Pasar Beringharjo Samiyem mengatakan harga cabai rawit merah itu dari sebelumnya berkisar antara Rp 30 – Rp 35 ribu per kilogram naik 100 persen. “Sudah sejak semingguan ini (harga naik),” kata perempuan 55 tahun itu, ditemui di lapak Pasar Beringharjo, Rabu (16/1).
Kenaikan harga cabai rawit merah ini sudah dirasakan sejak akhir Desember 2019 lalu. Atau mendekati malam pergantian tahun 2020 hingga sekarang. Pun kenaikan harga ini bertahap sedikit demi sedikit dari yang mulai naik dari Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu. “Selama naik itu belum pernah turun tetap masih tinggi. Justru naik sedikit demi sedikit,” ujarnya.
Dia menambahkan harga cabai yang naik juga dirasakan pada cabai keriting merah mencapai Rp 55 ribu dari sebelumnya berkisar Rp 25 – Rp 30 ribu per kilonya. Cabai rawit hijau dari harga Rp 30 ribu menjadi Rp 45 ribu per kilo. Cabai teropong hijau dari Rrp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilo. “Cabai teropong merah yang kosong sudah beberapa hari ini,” ucapnya.
Dia menuturkan biasanya kulakan cabai ini dari pasar Muntilan, Ngablak, Purworejo maupun Wonosobo. Karena harga dari petani sudah dibanderol naik maka dia tidak berani kulakan banyak-banyak. Dalam sehari biasa kulakan cabai merah keriting ini hingga 50 kilogram atau sesuai keinginan. Saat ini hanya membatasi kulakan antara 20 – 30 kilogram saja. “Enggak berani ngambil banyak. Takutnya harga mahal ya rugi, daripada busuk,” jelasnya.
Dari pelanggannya saja yang biasa membeli hingga dua kilogram, sekarang turun drastis hanya satu kilogram bahkan 0,5 kilogram. “Katanya (pelanggan) larang-larang le dodol (mahal-mahal jualnya) enggak bisa mundakke (menaikkan harga) soto (jualannya),” katanya menirukan keluhan dari pelanggan dia.
Kenaikan harga juga dirasakan untuk sayuran seperti brokoli dari harga Rp 20 ribu menjadi Rp 28 per kilo. Kembang kol biasanya hanya Rp 10 ribu menjadi Rp 15 ribu per kilo. “Semoga cepat turun tapi jangan turun sekali. Dan jangan mahal-mahal juga, yang penting harga cukupan,” harapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jogja, Yunianto Dwi Sutono mengatakan kenaikan harga cabai rawit merah ini masih dianggap wajar. “Iya naik sedikit, ini masih wajar,” kata Yunianto.
Dia menjelaskan kenaikan harga cabai rawit merah dan yang lain ini dipicu karena memasuki musim penghujan. Para petani fokus untuk menanam padi. Terutama para petani tradisonal tadah hujan. Artinya hanya mengandalkan pengairan dari turunnya hujan. “Ini hanya sebagian petani saja, tidak semua petani berperilaku seperti itu (tadah hujan),” jelasnya.
Dia pun akan mengupayakan akan komunikasi dengan distributor agar bisa menutup kantong-kantong produksi yang biasanya dikelola para petani cabai musiman atau tadah hujan. “Yang pasti bahwa jangan sampai ada kenaikan lebih tinggi dan setelahnya kembali normal,” imbuhnya. (wia/pra)