RADAR JOGJA – Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Jogjakarta menerbitkan peringatan dini. Adanya potensi hujan intensitas lebat hingga 26 Januari. Penyebabnya adalah sirkulasi siklonik di sekitar perairan Samudera Hindia.

Kepala Staklim BMKG Jogjakarta Reni Kraningtyas menuturkan sirkulasi siklon tengah terbentuk. Berdasarkan citra satelit, pembentukan berlangsung dari hari ini (24/1). Titik koordinat tepat berada di perairan Selatan Lampung.

“Pola ini diprediksi hingga Minggu (26/1). Imbasnya terbentuk konvergensi serta belokan angin di wilayah Indonesia bagian barat,” jelasnya, Jumat (24/1).

Fenomena alam ini menyebabkan peningkatan intensitas hujan. Ditambah lagi kondisi atmosfer kawasan Indonesia yang masih labil. Imbasnya massa udara lembab dari lapisan bawah menjadi cukup mudah untuk terangkat ke atmosfer.

“Kedua faktor tersebut menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat,” ujarnya.

Hujan intenstitas sedang hingga lebat hampir merata di sejumlah wilayah Jogjakarta. Untuk Kabupaten Kulonprogo  meliputi Kecamatan Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang,  Panjatan, Kokap, Pengasih dan Kecamatan Wates.

Kabupaten Sleman meliputi Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati. Adapula kecamatan Gamping, Depok, Kalasan, Berbah dan Kecamatan Prambanan. 

Kabupaten Bantul meliput Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Srandakan, Sanden, Kretek. Kabupaten Gunungkidul meliputi kecamtan Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan, Wonosari, Karangmojo, Semin dan Kecamatan Ponjong.

“Untuk Kota Jogja merata di semua wilayah. Hujan disertai angin kencang dan kilat petir. Waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor,” katanya. (dwi/tif)