RADAR JOGJA – Pameran seni kontemporer Artjog 2020 akan digelar 23 Juli-30 Agustus mendatang. Di lokasi yang sama seperti tahun sebelumnya, Jogja National Museum (JNM). Bertajuk ARTJOG MMXX Time (to) Wonder yang erat kaitannya dengan perkembangan sejarah seni.

Kurator Artjog Agung Hujatnikajenong menjelaskan, tema waktu dipilih karena waktu punya kuasa untuk mengatur segala hal. Dia mencontohkan dalam sejarah seni modern barat, munculnya aliran seni yang diiringi penemuan mesin, menekankan pada kecepatan dan optimisme dan lain-lain.

“Waktu menjadi tema abadi di setiap zaman. Dibahas di berbagai ilmu, misalnya Fisika dan Filsafat,” ujar Agung dalam sosialisasi ARTJOG MMXX di JNM, Selasa (28/1).

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Artjog menampilkan instalasi utama dari seniman-seniman mapan seperti Handiwirman, Teguh Ostenrik, dan Sunaryo. Tahun ini, Artjog akan menampilkan instalasi karya seniman salah satunya Jompet Kuswidananto. Jompet dipilih karena beberapa karyanya fokus pada sejarah. “Karyanya misalnya bicara tentang sejarah kebudayaan Jawa,” ujar Kurator Artjog Ignatia Nilu.

Misalnya mengangkat sejarah agama Hindu dan Islam masuk ke Indonesia, kemerdekaan, pasca-kemerdekaan, perubahan politik, demokrasi, hingga kasus kekerasan. Karya-karyanya pernah dipamerkan di sejumlah negara. Salah satunya instalasi multimedia bertajuk On Paradise yang dipajang di Museum MAC’S Grand-Honru di Kota Mons, Belgia dalam Festival Europalia Indonesia.

Menampilkan lampu kristal yang terserak, buku Sunda Straits Miracle, video proyeksi, dan instalasi tambur. Karya tersebut terpilih menjadi karya seni rupa terbaik pilihan Majalah Tempo tahun 2017.

Jompet sendiri tidak menjelaskan secara detil karya apa yang akan dibuat untuk ARTJOG MMXX. “Masih proses. Belum bisa saya bagikan ke publik,” ujarnya. (sky/tif)