RADAR JOGJA – Dalam rangka merayakan ulang tahun perusahaan ke-40, Cobra Dental Indonesia mengadakan serangkaian kegiatan sosial yang dikemas dalam program Corporate Social Responsibility (CSR). Bekerja sama dengan 3M Oralcare dan Unilever, kegiatan pertama ini digelar di Pusat Rehabilitasi Yakkum Jalan Kaliurang, Ngaglik, Sleman, Senin (27/1).
Dipilihnya Pusat Rehabilitasi tersebut karena Yakkum bergerak dalam sektor disabilitas terutama dalam pemberdayaan orang tua dan anak dengan disabilitas, khususnya dalam hal ini anak dengan Cerebral Palsy. “Kegiatan hari ini berupa penyuluhan dan edukasi mengenai pentingnya pemeliharan kesehatan gigi dan rongga mulut,” ujar CEO Cobra Dental Ellen Pranata saat ditemui disela acara.
Ellen mengungkapkan, hal tersebut dianggap penting sebab Prevalensi masalah gigi dan mulut anak-anak Indonesia masih sangat besar. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 57,6 persen orang Indonesia memiliki masalah gigi dan mulut, dan prevalensi karies masih sangat tinggi di angka 93%.
“Untuk itu, selain menekan angka penderita karies gigi di Indonesia, kegiatan ini juga sejalan dengan program Kemenkes RI, yakni Indonesia Bebas Karies 2030,” katanya.
Selain pemeriksaan, dalam acara tersebut diberikan pula edukasi kepada orang tua dan anak penyandang disabilitas tentang bagaimana merawat kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar. “Ada beberapa trik khusus baik dalam berkomunikasi maupun dalam pemeriksaan terhadap anak dengan Cerebral Palsy,” ungkapnya.
Pada umumnya penyandang Cerebral Palsy mempunyai permasalahan dalam kesehatan gigi dan mulutnya. Dari hasil penelitian para ahli, ditemukan bahwa kesehatan gigi dan mulut penderita masih kurang.
Hal tersebut disebabkan karena kurang terkontrolnya kebersihan mulut serta adanya kesulitan penanggulangan perawatan, yang dikaitkan dengan keadaan mental dan serta fisiknya. Selain itu diperlukan keterampilan khusus dalam upaya penanggulangan perawatannya.
“Melayani anak-anak penyandang Cerebral Palsy para Dokter pun harus lebih berhati-hati dalam memberikan pelayanannya,” tegasnya.
Menurutnya, di samping keterampilan dokter gigi yang merawat, kunci pokok keberhasilan perawatan adalah pengertian serta kerja sama dengan orang tuanya.
Koordinator Pendidikan Cerebral Palsy Yakkum Sri Rumiyati sangat mengapresiasi kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang alat kesehatan kedokteran gigi itu. Dirinya mengaggap hal ini merupakan langkah nyata dalam rangka mewujudkan kesehatan gigi dan mulut anak Indonesia, terlebih informasi tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi orang tua dan anak dengan disabilitas khususnya Cerebral Palsy.
“Agendanya sangat lengkap mulai dari edukasi, penyuluhan hingga pemeriksaan hingga pengambilan tindakan,” katannya.
Ditemui terpisah, Program Manajer Yakkum Jaimun menyambut baik kegiatan yang menyasar anak didiknya, sebab sangat bermanfaat. Dia mengaku selama ini sedikit kesulitan karena anak-anak cenderung takut diperiksa gigi dan mulutnya. Dokter yang menangani anak-anak tersebut memiliki pendekatan yang berbeda sehingga anak-anak justru antusias saat akan diperiksa. “Dari model pendekatan baksos seperti ini kalo nanti sifatnya rutin bisa dijadikan kegiatan yang masuk dalam kurikulum pendidikan,” tambahnya.
Pelaksanaan bakti sosial Cobra Dental Indonesia di hari kedua digelar di TK Indriyasana Baciro, Gondokusuman, Kota Jogja Selasa (28/1). Puluhan murid TK terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai.
Pada kesempatan tersebut, seluruh anak diajarkan tentang bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar oleh para Dokter Gigi. Tim dari Cobra Dental Indonesia selaku penyelenggara, lebih menekankan pada pentingnya menyikat gigi pagi dan malam hari secara benar supaya terbentuk kebiasaan yang baik pada anak sejak usia dini. (obi/naf)