Budi Widayanto dikenal sebagai pelatih panahan. Dedikasinya terhadap dunia panahan tak bisa dibantah. Prestasi membanggakan, pelatih asli Jogjakarta ini mendampingi para pemanah terbaik Tanah Air berlaga di ajang SEA Games Filipina 2019.
HERY KURNIAWAN, Bantul, Radar Jogja
RADAR JOGJA – Dunia panahan sudah puluhan tahun ditekuni Budi Widayanto. Namun siapa sangka, sosok berusia 55 tahun itu tak langsung jatuh cinta pada olahraga panahan. Di rumahnya yang asri di daerah Bantul, Budi menyatakan awalnya justru lebih tertarik dengan olahraga bola voli.
Bahkan, Budi juga sempat bergabung dengan salah satu klub voli di Jogjakarta. “Tapi dulu saya sadar, postur saya tak seberapa, jadi lama-lama saya beralih ke panahan,” katanya.
Ketertarikan Budi pada olahraga panahan berawal dari ketika ia kuliah di IKIP Jogjakarta atau yang sekarang menjadi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Budi mengisahkan, saat itu panahan menjadi salah satu cabang olahraga pilihan ketika ia berkuliah. “Selain itu paman saya juga atlet panahan, saya dulu mikirnya biar mempermudah kuliah saja,” kenang Budi.
Karir Budi Widayanto sebagai atlet panahan tidak berlangsung lama. Selain telat memulai latihan, Budi juga merasa ia tidak terlalu berkembang sebagai pemain. Lagi pula, ketika itu olahraga panahan belum begitu populer.
Setelah lulus kuliah, Budi langsung fokus menjadi pelatih panahan. Namun, ia cukup lama fokus menukangi para atlet junior. Salah satu atlet andalan tim nasional yang sejak kecil diasuh oleh Budi adalah Prima Wisnu Wardhana.
Dedikasi Budi menukangi di level junior berbuah manis. Pada ajang SEA Games 2019, Budi dipilih sebagai salah satu pelatih tim nasional panahan. Ia, bersama empat atlet asal DIJ, Hendra Purnama, Titik Kusumawardani, Arif Dwi Pangestu, dan Prima Wisnu Wardhana menjadi bagian dari tim nasional.
Prestasi tim asuhan Budi Widayanto di SEA Games 2019 cukup bagus. Arif Dwi Pangestu dan kolega meraih total dua medali emas, dua perak, dan empat perunggu. “Ya alhamdulillah, prestasi anak-anak cukup bagus di SEA Games,” ujarnya.
Saat ini, Budi Widayanto sedang menunggu kejelasan dari PB Perpani. Dalam waktu dekat ini, tim nasional panahan akan kembali dikumpulkan untuk mengikuti ajang kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo 2020. Namun, Budi menyatkan tidak tahu apakah akan kembali dipanggil atau tidak. “Ya itu terserah pengurus PB Perpani saja,” katanya.
Cabang olahraga panahan berkembang dengan sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Jumlah peminat dan stok atlet panahan yang dimiliki Tanah Air meningkat pesat. Budi pun menyadari hal itu.
Menurutnya, salah satu penyebab mengapa olahraga panahan bisa meroket adalah lantaran olahraga tersebut dikatakan sebagai sunnah Rasul. “Iya, salah satunya itu (Sunnah Rasul),” tapi panahan juga bisa meningkatkan fokus dan konsentrasi anak,” jelas Budi. (bah)