RADAR JOGJA – Pedagang ikan di Pantai Depok mengeluhkan merosotnya harga ikan bawal di Pantai Depok. Hal itu dipengaruhi merebaknya virus corona yang terjadi di Tiongkok.

Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Depok Tarmanto mengaku tangkapan ikan nelayan naik karena tengah memasuki musim penghujan. Namun, para nelayan justru mengeluhkan harga ikan yang turun.

“Sekarang menurun, karena tujuan utama ekspor kami ke Tiongkok. Sedangkan di negara tersebut tengah merebak virus corona,” terang Tarmanto, Jumat (7/2).

Dijelaskan, negara tujuan utama nelayan di Pantai Depok untuk mengekspor hasil tangkapan ikan itu, sedang dijangkiti virus corona. Akibatnya, permintaan ikan berkurang.

“Warga lokal nggak mungkin beli ikan satu kilogram Rp 200 ribu. Mahal untuk hitungan masyarakat kita,” jelas Tarmanto.

Nelayan di Pantai Depok Aji Supratikno, 28, juga mengeluhkan harga ikan yang turun. Pria asli Cilacap, Jawa Tengah ini tidak dapat meraup banyak keuntungan.

Aji tidak mengerti kenapa pemberitaan virus corona membuat dampak harga ikan turun. Dia pun berpikiran hal tersebut hanyalah karangan pengepul. ”Supaya dapat dibeli dengan harga yang murah,” keluhnya.

Sementara itu seorang pedagang Margiyono, 32, menjelaskan saat ini sedang tidak ada permintaan dari pabrik pengekspor ikan bawal. Tetapi, pabrik tetap menerima ikan yang dikirimkan. “Mau barang sedikit, mau barang banyak tetep segitu harganya,” sebutnya.

Margiyono juga mengaku sempat merugi. Dia telah membeli ikan bawal untuk stok. “Tiba-tiba dari Jakarta member kabar harga sudah turun, ruginya dua kiriman,” kataya.

Sejak virus corona merebak, harga ikan bawal turun lebih dari 10 persen. Ikan bawal berbobot lebih dari 5 ons yang sebelumnya Rp 250 ribu turun menjadi Rp 200 ribu.

Bobot lebih dari 4 ons dari Rp 190 ribu menjadi 140 ribu. Bobot lebih dari 3 ons dari Rp 95 ribu menjadi Rp 80 ribu. Bobot lebih dari 2 ons dari 60 ribu menjadi Rp 40 ribu. (cr2/bah)