RADAR JOGJA – Lapangan Kenari tampaknya tidak mulus untuk jadi lokasi latihan peserta Piala Dunia U-20. Sebab, ada beringin besar yang berada di lapangan tersebut.

”Ini kira-kira pohon beringin bisa dipindah enggak ya,” ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat meninjau calon lapangan pendukung Piala Dunia U-20 di Lapangan Kenari. Perhatian Jenderal Polisi Bintang Tiga ini langsung tertuju pada pohon beringin yang berada di tengah lapangan.

Bukan tanpa sebab Iwan Bule, sapaannya, melontarkan kalimat tersebut. Posisi pohon tua tersebut tepat berada di tengah lapangan sisi utara. Tepatnya pembatas antara lapangan sisi barat dan timur.

“Lapangannya bagus tapi ada beberapa kendala teknis. Kendala teknis ada beringin itu, juga panahan di selatan. Kami konsultasi dengan Sultan (Sri Sultan Hamengku Buwono X) apakah bisa digeser, terutama yang panahan,” jelasnya ditemui usai meninjau lapangan Kenari, Sabtu (8/2).

Terlepas dari itu, Iwan Bule menilai lapangan Kenari sangatlah ideal. Memiliki luas lapangan sesuai standar latihan internasional. Bahkan luasan seluruh lapangan bisa dibagi menjadi tiga lapangan sepak bola.

Berdasarkan pemetaan tim, lapangan Kenari terbagi untuk dua lapangan. Iwan Bule optimistis jumlah lapangan bisa ditambah. Terlebih luasan lahan masih bisa dibagi menjadi tiga lapangan.

“Tanahnya cukup flat dan luas. Sebenarnya disini alokasinya dua lapangan pendukung. Tapi saya mintanya tiga karena saya kira masih bisa kalau segitu,” katanya.

Pertimbangan penambahan lapangan pendukung adalah efisiensi waktu dan lokasi. Berada di tengah kota, lapangan Kenari mudah dijangkau dari berbagai tempat. Ditambah lagi lokasi lapangan ini tidak jauh dari stadion utama Mandala Krida.

“Minimal saat ini dua sudah siap. Tapi jika ke depan bisa tiga tentu lebih bagus. Agar bisa konsentrasi di sini untuk lapangan pendukungnya. Lalu dari segi transportasi dan akomodasi lebih mumpuni,” ujarnya.

Iwan Bule turut memberikan sejumlah catatan untuk lapangan Kenari. Paling utama adalah belum adanya fasilitas pendukung bagi pemain dan ofisial. Seperti keberadaan ruang ganti dan sistem keamanan.

Dia meminta agar tim daerah mempersiapkan secara matang. Tentunya tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Sehingga lapangan Kenari siap menjadi lapangan pendukung Piala Dunia U-20.

“Lapangan pendukung tidak perlu ada stadion atau tribun. Setidaknya ada tempat ganti pakaian, pengamanan dan pagar. Itu saja sudah cukup,” katanya. (dwi/ila)