RADAR JOGJA – Badai siklon dengan nama Siklon Tropis Damien terdeteksi di selatan perairan Nusa Tenggara Barat (NTB). Walau begitu dipastikan tak berimbas langsung kepada cuaca di wilayah Jogjakarta. Meski tetap ada peningkatan ketinggian gelombang laut dan kecepatan angin.

Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta Reni Kraningtyas memastikan siklon tersebut tak mendekati Indonesia. Posisi terakhir berada di sisi barat Benua Australia. Sehingga bisa dipastikan menjauhi perairan Indonesia.

“Bergerak ke arah selatan menjauhi wilayah Indonesia. Kalau dari segi cuaca tak berdampak langsung. Tapi memang muncul gelombang tinggi dan angin kencang,” jelasnya, Senin (10/2).

Staklim BMKG Jogjakarta mendeteksi kecepatan angin siklon mencapai 4 knots atau 8 km/jam. Pergerakan mata badai siklon menuju arah barat daya. Diprediksi menyapa daratan Australia pada 12 Februari.

Pada masa ini berpotensi terjadi hujan di perairan Samudera Hindia. Intensitas hujan ringan hingga sedang. Kecepatan angin selama hujan kisaran 6 hingga 30 knots.

“Disertai dengan munculnya gelombang kategori tinggi. Memiliki ketinggian antara 2,5 meter hingga 4 meter. Terjadi merata di seluruh perairan selatan pulau Jawa,” ujarnya.

Terkait hujan sudah merata di seluruh wilayah Jogjakarta. Penyebab utama adalah adanya fenomena gelombang atmosfer Kelvin Wave dan Equatorial Rossby. Adapula osilasi Madden Julian dan angin Monsun Asia.

Reni menuturkan, pembentukan awan hujan di perairan Pulau Jawa sudah konsisten. Sehingga hujan bisa terjadi sewaktu-waktu. Terlebih saat ini kondisi suhu air laut Samudera Hindia cenderung hangat.

“Suhu air laur hangat sehingga meningkatkan massa uap air secara lokal. Berkontribusi cukup signifikan dalam proses pembentukan awan hujan di wilayah Jogjakarta,” katanya.

Staklim BMKG Jogjakarta memprediksi potensi hujan sedang hingga lebat. Reni menghimbau agar warga waspada hingga 13 Februari. Dalam rentang waktu ini bisa terjadi hujan sewaktu-waktu.

Reni mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. Baik atas ancaman primer maupun sekunder hujan lebat. Meliputi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan dan angin kencang. Adapula ancaman pohon tumbang, dan jalan licin.

“Sejumlah wilayah yang mengalami potensi hujan sedang hingga lebat di Kulonprogo bagian Utara, Sleman, Bantul bagian timur dan Gunungkidul bagian Utara,” ujarnya. (dwi/ila)