RADAR JOGJA – Hujan yang sering turun dengan intensitas tinggi memunculkan potensi bencana di Kabupaten Magelang. Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir, setidaknya memicu keretakan tanah.

Kondisi tersebut terjadi di Dusun Sabrang, Desa Wonogiri, Kecamatan Kajoran. Tanah yang retak adalah tanah yang berada di atas tebing. Keretakan tanah sepanjang sekitar 20 meter. Tanah yang retak tersebut melewati empat rumah.

“Kami sedang koordinasi dengan pemdes (pemerintah desa). Masih berpotensi terjadi pergerakan tanah,” jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang Edy Susanto menjelaskan saat dihubungi Rabu (19/2).

Empat rumah tersebut termasuk wilayah Dusun Sabran. Rumah-rumah itu Ahmad Khadik, 35; Surpriyadi, 30; Danang Sigit, 37; dan Rokiman, 45.

Selain itu, pergerakan tanah tersebut mengancam tiga rumah lainnya. Ketiga rumah itu berada di bawah tebing yang retak. Yakni, milik Sukiman, 48; Aspar, 57; Anwar Rizki, 27; Dijo Wijanarko, 50.

Selain itu, hujan lebat yang terjadi terus-menerus dengan disertai angin kencang juga menyebabkan sebuah rumah roboh di Dusun Salam Dua, Desa Salam Kanci, Kecamatan Bandongan. Rumah itu milik Nurkhamid, 42.

Warga melakukan kerja bakti di rumah tersebut. Jajaran BPBD Kabupaten Magelang memasok logistik.

Hujan juga menyebabkan tanah longsor di enam titik pada Senin (17/2) sampai kemarin (19/2). Kejadiannya tersebar di tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Kajoran, Kecamatan Kaliangkrik, dan Kecamatan Bandongan. Akibatnya, beberapa akses jalan tertutup oleh material longsor.

Sedangkan di Dusun Gejiwan, Desa Krasak, Kecamatan Salaman, hujan yang terjadi Selasa (18/2) lalu memicu tumbangnya pohon. Selain itu, rumah milik Muhammad Yasin, 30, mengalami kerusakan. (asa/amd)