RADAR JOGJA – Tepat pukul 21.00 Kantor Basarnas Jogjakarta menghentikan pencarian korban susur sungai. Minimnya penerangan di sepanjang sungai Sempor hingga sungai Bedog menjadi alasan utama. Pencarian akan berlanjut Minggu pagi (23/2).

Pencarian Minggu pagi akan mengulang dari titik awal lokasi hanyut. Selanjutnya penyisiran dua korban atas nama Yashinta bunga dan Zahra Imelda akan berlangsung hingga kawasan Ringroad Selatan. Radius pencarian dari titik hilang mencapai 26 kilometer.

“Pencarian ditutup pukul 21.00 dan dilanjutkan besok pagi. Pertimbangannya penerangan malam hari cuma pakai senter,” jelas Kepala Kantor Basarnas Jogjakarta Lalu Wahyu Effendi, Sabtu malam (22/2).

Penerapan section point atau titik pencarian sebagai antisipasi korban terbawa arus sungai. Terlebih korban telah hilang sejak Jumat sore (31/2). Tercatat ada empat section di sepanjang area pencarian 26 kilometer. 

Section 1 meliputi lokasi hanyut hingga tempuran Sungai Sempor – Bedog. Section 2 meliputi tempuran Sungai Sempor – Bedog hingga pertemuan Sungai Bedog dan Selokan Mataram. Section 3 meliputi pertemuan Sungai Bedog Selokan Mataram hingga Gereja Santa Maria Asumpta.

“Untuk section 4 dari Gereja Santa Maria Asumpta sampai ringroad selatan Kasihan. Tapi besok (22/2) diawali dari radius tiga kilometer dengan pertimbangan pencarian di titik awal,” ujarnya.

Wahyu mengakui adanya kendala dalam pencarian ini. Banyaknya rongga atau palung di beberapa titik arus sungai. Mayoritas berada antara titik section 1 hingga titik section 2. Tercatat ada lima palung dalam rentang jarak tersebut.

Sementara untuk karakter sungai memiliki kedalaman rata-rata 1,5 meter. Terkadang dangkal dengan bebatuan di beberapa lokasi. Ditambah lagi perbedaan ruas di setiap section. Ada pelebaran bahkan juga menyempit di titik lainnya. 

“Selain palung juga batu berongga. Ini bisa menyebabkan korban tak terlihat. Lokasi ini perlu pencarian dengan teknik penyelaman. Kalau jaring tetap dipasang sejak hari pertama tapi belum ada hasil,” katanya. 

Itulah mengapa jajarannya tetap menyiagakan tim penyelam yang merupakan gabungan dari Kantor Basarnas, Polda DIJ, TNI dan instansi lainnya. Tim ini tetap bersiaga untuk pencarian Minggu pagi.

“Tinggal mencari dua anak saja. Kalau operasi hingga sepekan kedepan sejak hilang. Analisa penyebab hanyut adalah segi pakaian, karena pakai rok panjang. Ini mengapa seluruh korban hilang itu perempuan karena terbawa arus,” ujarnya. (dwi/tif)