RADAR JOGJA – Belum semua ibu mengetahui bagaimana memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang tepat. Akibatnya anak tidak tumbuh sehat optimal atau justru berlebih., seperti tumbuh stunting (kerdil) atau obesitas (kegemukan).
Dilansir dari jawapos.com, salah satu faktornya terhambatnya tumbuh kembang anak adalah kurang pengetahuan di kalangan para ibu. Dokter Konselor Laktasi dr. Ameetha Drupadi, CIMI menjelaskan, MPASI harus tepat waktu. Mulai 6 bulan atau 180 hari atau 5 bulan 30 hari.
Menurutnya, banyak yang keliru juga di masyarakat bayi-bayi sehat sudah diberi MPASI atau makanan selain ASI sejak dini sebelum 6 bulan. Padahal, lanjutnya, berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) semestinya bayi baru boleh diberi makanan selain ASI setelah usianya 6 bulan.
”Maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian MPASI agar anak tumbuh dengan sehat,” jelasnya.
Bayi gagal tumbuh pasti harus segera ditangani. Maka bayi harus diberikan MPASI yang cukup gizi, makronutrien dan mikronutriennya harus mencukupi kandungan lemak, vitamin, mineral, dan lainnya.
Menurtunya, para ibu harus memberikannya secara responsif, aman, dan bersih. Bayi yang sudah masuk usia 6 bulan, dikenalkan makanan secara bertahap. Dimulai dari dua kali makanan utama. Mulai dr pemberian makanan utama. Bubur kental disaring lumat. Pemberian garam pada bayi juga dibolehkan sebesar 0,05 gram sehari. Sebab, lanjutnya, bayi sudah memiliki indera perasa sejak usia 4 bulan.
”Protein hewani dan nabati juga harus. Air putih juga diberikan lebih banyak. Porsinya harus makanan pokok, seratnya, protein hewani dan nabati harus cukup mulai dari 6 bulan,” jelas dr Ameetha. (jpc/ila)