RADAR JOGJA – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mendorong seluruh civitas akademika untuk selalu meningkatkan kualitas kegiatan. Pada tahun 2018, aktivitas level lokal masih menjadi salah satu faktor penilaian. Namun, pada tahun 2019, penilaian prestasi maupun aktivitas minimal di tingkat provinsi.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan moto Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ”Prestasi adalah Tradisi Kita”. Upaya itu dilakukan oleh pimpinan, pembina, pendamping, dan pembimbing di tingkat program studi, fakultas, Bimawa, maupun ormawa.
Hasil kerja keras berbagai pihak terbukti dengan dicapainya peringkat 29 Bidang Kemahasiswaan pada Sistem Informasi dan Pemeringkatan Kemahasiswaan (Belmawa) Ristekdikti oleh UAD. ”Melalui UAD Awards Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ini, semoga para mahasiswa, dosen, maupun pimpinan semakin meningkatkan kolaborasi dalam kegiatan sehingga dapat membangkitkan rasa percaya diri,” kata Rektor UAD Dr Muchlas MT.
Wakil Rektor 3 Bidang Kehidupan Kampus, Kemahasiswaan, dan Alumni UAD Dr Abdul Fadlil M.T. menyatakan, UAD Award 2020 merupakan gelaran yang kedua. Pada gelaran pertama tahun lalu, bernama Bimawa Award. ”Karena yang memberikan sertifikat adalah rektor, lebih tepat jika menggunakan UAD Award Bidang Kemahasiswaan dan Alumni,” jelasnya.
Ragam penghargaan tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Tapi, tahun ini menambahkan satu penghargaan bagi alumni yang memiliki prestasi di bidang entreprenuer. UAD Award Bidang Kemahasiswaan dan Alumni diberikan kepada mahasiswa dan dosen. Baik dosen secara individu ataupun kelembagaan. ”Harapannya tentu akan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang,” imbuhnya
Penghargaan yang akan diterima oleh pemenang berupa sertifikat dan uang pembinaan. UAD Awards Bidang Kemahasiswaan dan Alumni didukung oleh Bank Syariah Bukopin, BNI Syariah, BPD Syariah, dan Bank Syariah Mandiri.
UAD, kata Abdul Fadlil, selalu mendorong seluruh civitas akademika untuk meningkatkan prestasi, kualitas kegiatan. Berbagai upaya dilakukan oleh pimpinan maupun pembina/pembimbing/pendamping di tingkat prodi, fakultas, Bimawa maupun Ormawa untuk mewujudkan motto Bidang Kemahasiswaan dan alumni ‘Prestasi adalah Tradisi Kita’. Hasil kerja keras berbagai pihak telah meningkatkan peringkat Bidang Kemahasiswaan pada Sistem Informasi dan Peningkatan Kemahasiswaan (Belmawa) Ristekdikti dari peringkat 84 tahun 2017 menjadi peringkat 49 tahun 2018. Tahun 2019 menjadi peringkat 29 tingkat nasional.
Kepala Bimawa Dr Dedi Pramono, M.Hum., mengatakan, tujuan UAD Awards Bidang Kemahasiswaan dan Alumni adalah sebagai apresiasi UAD terhadap para aktivis kemahasiswaaan dan para pembimbing aktivitas kemahasiswaan. Bekerja sama dengan Bimawa, mampu menorehkan prestasi dalam semua kegiatan, baik nasional maupun internasional.
Harapannya dengan UAD Awards, para aktivis organisasi kemahasiswaan UAD akan makin terpacu untuk berprestasi lebih baik lagi pada tahun-tahun mendatang. Adapun kategori prestasi yang diberikan meliputi (1) Ormawa Terbaik dalam Pemerolehan Sponsorship Terbanyak, (2) Ormawa Terbaik dalam Administrasi, (3) Website Ormawa Terbaik, (4) Mahasiswa Berprestasi dalam Bidang Penalaran dan Kreativitas, (5) Mahasiswa Berprestasi dalam Bidang Bakat dan Minat, (6) Pembimbing Berprestasi dalam Bidang Penalaran Terbaik, (7) Pendamping Berprestasi dalam Bidang Bakat dan Minat, (8) Program Studi Pelaksana SKPI Terbaik, (9) Program Studi Berprestasi Terbaik, (10) Program Studi Terbaik dalam Tracer Study, dan (11) Alumni Terbaik Fakultas.
Hal ini didorong pada kenyataan tuntutan kebijakan kegiatan kemahasiswaan yang harus terfokus pada acuan Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa). Dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia.
”Perolehan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) bagi para aktivis kemahasiswaan yang lebih mampu menjawab tantangan dunia kerja dan dunia masa depan mereka,” jelasnya.
Sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Universitas Ahmad Dahlan mengedepankan pembekalan aktivitas kemahasiswaan dengan pemahaman keislaman berkemajuan. Terutama dalam implementasi dari pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang telah diperoleh secara formal. ”Ini agar tetap berjiwa besar dan bahagia dalam memasuki era disrupsi,” sebutnya. (sce/cr2/tif)