RADAR JOGJA – Aura band kawakan God Bless tak pernah hilang. Penampilan mereka di JogjaROCKArta #4 2020 mampu membius ribuan penonton yang hadir. Layaknya paduan suara, seluruhnya bernyanyi bersama hingga line up artis ini berakhirnya.
Band yang berdiri era 1970an ini tampil dengan formasi komplit. Mulai dari sang vokalis Ahmad Albar, gitaris Ian Antono, bassist Donny Fatah, keyboardis Abadi Soesman dan drummer Fajar Satritama. Mereka membuka act stage dengan lagu berjudul Damai Yang Hilang.
“Selamat sore semuanya yang datang di JogjaROCKArta. Mari semua bergembira bersama,” ajak sang vocalis Ahmad Albar, Minggu (1/3).
Total ada sekitar delapan lagu yang dimainkan para rocker geek ini. Seluruhnya merupakan tembang-tembang andalan mereka. Sebut saja Rumah Kita, Panggung Sandiwara hingga Cermin.
Iek, sapaannya, seperti tak habis tenaga. Berkali-kali dia berjingkrak saat lagu demi lagu terdengarkan. Dia semakin bersemangat saat para penonton mengacungkan tangan metal rock ke udara.
“Semua pasti tahu lagi ini. Lagu ciptaan Ian Antono tahun 1977. Wajib nyanyi bareng lagi,” ajaknya berlanjut dengan lagu Panggung Sandiwara.
Panggung JogjaROCKarta bukanlah pengalaman baru bagi God Bless. Terhitung sudah empat kali band ini ikut serta. Artinya band bergenre Rock Progressive ini telah bergabung sejak JogjaROCKarta tahun pertama.
Iek memandang JogjaROCKarta ibarat panggung raksasa. Tak hanya menjadi ajang pertemuan musisi nasional tapi juga internasional. Momentum ini tentu sangat menyenangkan untuk melihat perkembangan musik masing-masing negara.
“Hidup JogjaROCKarta!!! Pantang mundur maju terus dan setiap tahun harus ada musisi baru yang tampil terutama musisi dari luar negeri,” pekiknya.
God Bless mengawali panggung sekitar 17.00. Rintik gerimis seakan tak menghalangi semangat para fansnya. Terbukti mereka tak beranjak sejak lagu pertama mulai menggeber.
Lagu Semut Hitam menjadi pamungkas konser mereka kali ini. Tua muda kembali larut dalam distorsi musik God Bless. Seakan menjadi bukti bahwa lagu-lagu mereka tak akan pernah mati.
“Terimakasih semua atas semangatnya hari ini. Tanpa anda semua kami bukan apa-apa. Sampai jumpa di panggung lainnya, Hidup Jogjakarta,” teriaknya disambut acungan tangan metal rock para penonton. (dwi/tif)