RADAR JOGJA  – Kericuhan di sepanjang Tambakbayan Babarsari berangsur mereda. Awalnya lokasi ini sempat memanas. Terutama antara debt collector (DC) dengan ribuan pengendara ojek online (ojol) Jogjakarta.

Kericuhan awalnya terjadi di kawasan depan Casagrande Ringroad Utara. Tak selang lama bergeser ke kawasan Tambakbayan Babarsari. Kericuhan juga sempat terjadi di kantor leasing, Jalan Wahid Hasyim, Condongcatur, Sleman.

“Sangat disayangkan terjadi peristiwa ini. Kami minta semua pihak menahan diri dulu. Pihak-pihak yang tidak terlibat secara langsung jangan memperkeruh suasana,” tegas Kabid Humas Polda DIJ Kombes Pol Yuliyanto, Kamis (5/3).

Akar kericuhan berawal dari penganiayaan kepada salah satu pengendara ojol, Rabu (4/3). Info yang beredar korban hendak melerai penarikan paksa kendaraan. Imbasnya justru dianiaya oleh rombongan DC.

Perseteruan berlanjut di depan kantor salah satu penyedia ojol di komplek ruko Casagrande. Rencana awal berupa mediasi berakhir dengan bentrokan. Bahkan kedua massa sempat saling kejar di lajur cepat Ringroad Utara.

Untungnya polisi bergerak cepat. Kedua massa dipisahkan untuk tidak saling bertemu. Diluar dugaan kericuhan justru muncul ditempat lain. Bahkan kantor leasing di jalan Wahid Hasyim justru dibakar.

“Jajaran kepolisian Polda DIJ bersama stakeholder lainya sedang mengupayakan penyelesaian dari masalah ini,” ujarnya.

Yuliyanto memastikan ada langkah hukum. Terlebih kepada pelaku yang terlibat dalam kericuhan. Polisi juga akan mendalami akar masalah kericuhan. Terutama dugaan penganiayaan kepada pengendara ojol.

“Hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran hukum pada peristiwa ini pasti akan dilakukan tindakan hukum yang proporsianal,” tegasnya.

Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah memastikan tak ada tebang pilih. Tindakan tegas berlaku pada pelaku biang kericuhan. Untuk itu dia meminta kedua belah pihak bisa menahan diri.
Dia tak ingin ada kesalahan persepsi dari kedua belah pihak. Sehingga upaya mediasi akan dilakukan secara mendalam. Baik oleh korban penganiayaan, kantor ojol maupun kantor kredit dan leasing.

“Sebenarnya sudah ditengahi oleh Polsek Depok Timur. Tapi diluar dugaan justru melebar sehingga kami ambil alih. Kami telusuri masalahnya apa, jika ada masalah hukum kami proses nantinya,” katanya.

Perwira menengah dua melati ini mengakui sempat ada pertemuan antara pihak DC dengan manajemen ojol. Belum rampung pertemuan, rombongan ojol telah menyemut di depan komplek kantor.

Tanpa sebab yang jelas muncul kericuhan. Rizki menduga ada kesimpangsiuran informasi. Selain itu ada pihak yang memprovokasi kedua belah pihak. Hingga berujung pada kericuhan di Ringroad Utara, Wahid Hasyim dan Tambakbayan.

“Sempat ada info pihak DC mau balas dendam. Ini masih kami dalami faktanya. Setidaknya untuk saat ini suasana sudah kondusif. Kami tetap berjaga-jaga di lokasi,” ujarnya.

Disinggung korban kericuhan Mantan Ketua Tim Jatanras Polda DIJ ini belum bisa menjawab. Pastinya jajaran Polres Sleman melakukan pendataan secara mendalam. Termasuk barang bukti penganiayaan.

“Nah ini kami belum dapat laporan apapun jika memang melaporkan akan kami tindaklanjuti. Dan jika memang ada bukti maka nanti diproses secara hukum,” katanya. (dwi/ila)