RADAR JOGJA – Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr rer nat Ronny Martien menciptakan hand sanitizer spray nanopolimer berbahan herbal. Produk ini dapat menjadi alternatif cairan antiseptik yang belakangan langka di pasaran akibat merebaknya wabah virus corona. Namun pengembangannya sudah dia lakukan sejak satu tahun yang lalu.

“Bahan baku yang digunakan dari daun sirih hijau yang banyak digunakan sebagai obat tradisional dan menjadi kearifan lokal warisan nenek moyang,” jelasnya, konferensi pers di Kantor Humas UGM, Selasa (10/3).

Ronny menjelaskan, penggunaan antibiotik sintetik dapat menimbulkan resistensi bakteri, sehingga diperlukan formulasi dari bahan alami seperti daun sirih hijau. Karena memiliki aktivitas antibakteri yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Misalnya Staphylococcus auerus dan Escherichia coli.

Formulasi dalam bentuk nanopartikel dilakukan karena daun sirih hijau memiliki kelarutan yang relatif rendah dalam air. Dengan demikian mampu meningkatkan sistem penghantaran obat dan kestabilan zat aktif dalam infusa daun sirih.

Karakteritik partikel ini berukuran 246,9 nm dengan efiesiensi penyerapan sebesar 23,36%. Diameter zona hambat sediaan nanopolimer terhadap bakteri Staphylococcus auerus dan Escherichia coli sebesar 7,85 mm dan 9,61 mm.

“Sudah diuji di laboratorium aktivitasnya sebagai antibakteri. Hasilnya lebih baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri daripada ekstrak yang tidak diformulasikan nanopartikel,” katanya.

Hand sanitizer buatannya bebas alkohol dengan menformulasikan infusa daun sirih dengan kitosan.

“Harapannya produk spray nanopolimer infusa daun sirih ini bisa membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan dan mengatasi langkanya antiseptik di pasaran,”ungkapnya. (sky/tif)