RADAR JOGJA – Penetapan status kejadian luar biasa (KLB) Corona Virus Disease 2019 (Covid–19) atau korona di Solo, berdampak pada penumpang kereta Prameks. Meski PT KAI sudah menyemprot disinfektan di kereta. Antisipasi serupa juga dilakukan di Yogyakarta International Airport (YIA).
Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Jogjakarta Eko Budiyanto menyebut, ada penurunan penumpang, yang signifikan terlihat yakni penumpang KA Prameks. Hal tersebut disebabkan karena ada beberapa penumpang yang membatalkan perjalanan. “Mungkin status KLB di Solo menjadi salah satu alasan juga,” ungkap Eko, Senin (16/3).
Eko menyebutkan rata-rata per hari penumpang KA Prameks dapat mencapai 10 ribu penumpang sebelum adanya kabar virus korona. Dengan 21 trip per hari, baik perjalanan ke Solo, Jogja, dan Kutoarjo. “Untuk sekarang belum dapat dipastikan penurunannya berapa, tapi yang jelas turun karena ada beberapa rombongan dari sekolah yang membatalkan trip,” imbuhnya.
Untuk pembatalan tiket, akan diberikan refund kepada penumpang. Jika penumpang datang ke stasiun dan saat pengecekan suhu badan ternyata lebih dari 37 derajat celcius maka akan segera dibawa ke posko kesehatan yang tersedia untuk dilakukan observasi lebih lanjut. “Dengan begitu kan calon penumpang batal berangkat, itu (tiket) akan dikembalikan 100 persen,” tuturnya.
Dia mengimbau, penumpang dan masyarakat luas untuk tidak panik dan khawatir secara berlebihan. Ia mengimbau untuk para penumpang memanfaatkan hand sanitizer yang disediakan oleh stasiun. “Tidak perlu panik, karena kami juga memperhatikan keselamatan penumpang dan bersama. Cukup hati-hati,” pesannya.
Sebelumnya, EVP PT KAI Daop 6 Jogja Eko Purwanto mengatakan, pembersihan sudah dilakukan sejak Sabtu (14/3) malam. Sejumlah petugas berpakaian khusus serba tertutup menyemprotkan cairan disinfektan ke ruang reservasi tiket, dan ruang tunggu penumpang. Sasarannya, gerbong kereta juga kami cuci setiap hari. Seperti Taksaka, Senja Jogja dan Solo. Lalu komuter line seperti Prameks setiap hari dicuci, gate masuk keluar juga dibersihkan. “Lalu hand sanitizer juga disediakan di beberapa titik-titik penumpang,” paparnya. “Titik titik tempat berkumpulnya orang banyak atau penumpang di stasiun kami sterilisasi. Kursi-kursi kami lap, pagar-pagar tangga juga kami bersihkan,” tambahnya.
Antisipasi serupa juga dilakukan di YIA. Pelaksana Tugas (PTS) General Manager YIA, Agus Pandu Purnama menyatakan, sejak virus korona teridentifikasi masuk ke Indonesia beberapa waktu lalu, pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipasi. Di antaranya menyediakan hand sanitizer di area bandara, baik di area keberangkatan maupun kedatangan penumpang.
Tujuannya untuk menerapkan pola hidup bersih bagi pengguna jasa bandara dan personil yang bertugas dalam mengantisipasi potensi penyebaran virus serta bibit penyakit lain “Kami juga melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan di seluruh area kedatangan dan keberangkatan penumpang dengan melibatkan lebih kurang 20 orang personil,” katanya di sela kegiatan penyemprotan disinfektan, kemarin (16/3).
Menurut dia, penyemprotan cairan desinfektan dilakukan di sejumlah titik yang kerap terjadi kontak langsung pengguna jasa bandara. Sejumlah fasilitas terminal yang berpotensi sering digunakan pengguna jasa bandara, seperti lobby drop zone, counter customer service, area Aviation Security, check in counter, POTS, Security Check Point (SCP), musholla, area ruang tunggu, area mezzanine, area kedatangan dan pick up zone. Serta di berbagai fasilitas penumpang seperti playground family zone, eskalator, travelator, lift, dan toilet semua disemprot desinfektan.
Upaya antisipasi penyebaran virus korona di YIA, kata dia, sebetulnya sudah dilakukan sejak penyebaran Covid-19 terjadi pada akhir 2019 lalu. Saat baru mulai merebak di Tiongkok. “Seperti melakukan pengecekan suhu tubuh bagi penumpang di area keberangkatan dan kedatangan dengan menggunakan thermometer dan body thermal scanner,” jelasnya.
Ditegaskan, semua pegawai yang sering melakukan kontak langsung dengan penumpang juga diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD). Juga peningkatan standar kebersihan di area gerai, serta monitoring kesehatan pegawai juga telah dilakukan setiap hari di YIA.
General Manager PT Angkasa Pura I itu, juga terus berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan komunitas bandara terkait lainnya. “Aksi pencegahan kami lakukan setiap dengan harapan memberi manfaat positif serta menjaga rasa aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa dan komunitas bandara,” tegasnya. (cr1/tom/pra)